Kasus Proyek

| ada 0 komentar

CV Mulia Ardhana, kontraktor yang beralamat di Jl. Pakubuwono No. 80 RT 19, Kelurahan Tanjung Pinang, Kota Jambi, telah ditetapkan sebagai pemenang tender Rehabilitasi/Rekonstruksi Jalan Simpang Margoyoso – Batas Tebo senilai Rp 3,94 miliar oleh Pokja Pemilihan Kabupaten Merangin.

Tender ini diikuti 15 perusahaan. CV Mulia Ardhana lolos evaluasi akhir dengan penawaran nyaris full price. Selisih hanya Rp 5,99 juta atau 0,15% dari HPS sebesar Rp 3,95 miliar.

| ada 2 komentar

Proyek pembangunan Jalan Batu Patah – Lubuk Sahab di Kecamatan Bukit Kerman, Kabupaten Kerinci, yang dikerjakan CV Azka Jaya Mandiri tahun 2024, kini masuk dalam daftar temuan resmi BPK RI tahun 2025.

Nilainya tak kecil, Rp 6,9 miliar. Hasil pemeriksaan BPK RI menunjukkan adanya kekurangan mutu pada sejumlah item pekerjaan utama, mulai dari struktur beton, lapisan aspal, dan marka jalan.

| ada 0 komentar

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK RI tahun 2025 mengungkap potensi masalah hukum serius dalam pelaksanaan proyek infrastruktur jalan dan irigasi di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Audit terhadap realisasi belanja modal tahun anggaran 2024 menemukan adanya kekurangan volume dan ketidaksesuaian spesifikasi teknis pada belasan proyek yang dikelola Dinas PUPR.

| ada 0 komentar

Dalam dunia pengadaan pemerintah, nama-nama baru datang dan pergi. Tapi datangnya CV Wakuda Bangun Jaya bukan sekadar mampir. Baru berdiri dua tahun, perusahaan ini sudah menari-nari di atas proyek bernilai miliaran. Tapi apa yang sebenarnya terjadi di balik kemenangan mereka? Inilah investigasi lengkapnya.

| ada 0 komentar

Seolah datang dari desa yang sepi, CV Rizki tiba-tiba jadi nama paling ramai dibicarakan di lingkaran tender proyek pemerintah. Berbasis di Desa Pugu Semurup, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, CV ini bak petarung senyap yang tahu kapan muncul, kapan menyelinap.

Dan kali ini, kemunculannya bukan main. CV Rizki memenangkan tender proyek “Pembangunan Gedung Puskesmas Air Gemuruh” di Kabupaten Bungo senilai Rp 8,6 miliar. Tapi, alih-alih pujian, yang datang justru sorotan. Banyak. Tajam. Dan bertubi-tubi.

| ada 0 komentar

Pembangunan Puskesmas Singkut V di Kabupaten Sarolangun resmi dimenangkan oleh CV Suryacitrapersada. Nilai proyeknya fantastis Rp 4,5 miliar. Bersumber dari DAK Fisik APBD 2025. Proyek ini ditujukan untuk membangun fasilitas kesehatan di Desa Sungai Gedang, Kecamatan Singkut. Wilayah yang selama ini butuh pusat layanan medis yang lebih representatif.

| ada 0 komentar

Temuan-temuan masalah proyek di Kabupaten Bungo terus mengemuka. Terbaru, proyek pembangunan turap tengah menjadi sorotan. Dua proyek jumbo itu, anggarannya dikelola BPBD Kabupaten Bungo. Tersebar di Kecamatan Pelepat dan Bathin II Babeko. Total nilai proyeknya mencapai Rp 23 miliar.

| ada 0 komentar

Nama CV Wakuda Bangun Jaya mendadak jadi perbincangan hangat di jagat konstruksi Jambi. Perusahaan muda ini baru berusia dua tahun, tapi sudah menyapu dua proyek besar bernilai total lebih dari Rp 15 miliar dalam waktu hampir bersamaan.

Proyek pertama Pembangunan Gedung UPTD Instalasi Farmasi Kabupaten Merangin senilai Rp 7,26 miliar. Proyek kedua Pembangunan Gedung Laboratorium RSUD Abdul Manap Kota Jambi senilai Rp 8,59 miliar.

| ada 0 komentar

Tender proyek Pembangunan Gedung UPTD Instalasi Farmasi di Kabupaten Merangin tahun anggaran 2025 menuai protes. Meski Pokja telah menetapkan CV Wakuda Bangun Jaya sebagai pemenang. Salah satu peserta tender, CV Bibe Condong Lestari, mengajukan sanggahan. Mereka mempertanyakan proses evaluasi Pokja yang dinilai janggal.

Melalui surat sanggahan bernomor 015/SS-CV.BCL/JBI/VII/2025 yang dikirim pada 4 Juli 2025, CV Bibe menuding Pokja tak transparan. CV Bibe juga menuding Pokja melanggar prosedur evaluasi dengan tidak melakukan klarifikasi terhadap dokumen peserta tender.

| ada 0 komentar

Seperti medan tempur yang sudah dipetakan, ruang tender proyek renovasi RSUD Sungai Bahar menjadi ajang duel sembilan kontraktor. Nilai proyeknya menggiurkan, Rp 2,5 miliar. Bukan nilai itu yang membuat medan ini memanas. Melainkan cara masing-masing peserta bertempur, bukan dengan alat berat, tapi dengan dokumen, legalitas, dan kemampuan bertahan di medan evaluasi.

Dari 37 kontraktor yang mendaftar, hanya 9 yang berani maju ke meja penawaran. Sisanya hanya nama. Entah boneka, entah cadangan, atau hanya sekadar memantau.