Jejak CV Rizki: Menang Tender Rp 8,6 M di Bungo, Proyeknya Pernah Bermasalah di Sungai Penuh

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Premium
IST

Seolah datang dari desa yang sepi, CV Rizki tiba-tiba jadi nama paling ramai dibicarakan di lingkaran tender proyek pemerintah. Berbasis di Desa Pugu Semurup, Kecamatan Air Hangat Barat, Kabupaten Kerinci, CV ini bak petarung senyap yang tahu kapan muncul, kapan menyelinap.

Dan kali ini, kemunculannya bukan main. CV Rizki memenangkan tender proyek “Pembangunan Gedung Puskesmas Air Gemuruh” di Kabupaten Bungo senilai Rp 8,6 miliar. Tapi, alih-alih pujian, yang datang justru sorotan. Banyak. Tajam. Dan bertubi-tubi.

Proyek Puskesmas Air Gemuruh ini bernilai besar. CV Rizki mengalahkan sejumlah peserta lain, dengan nilai penawaran Rp 8.615.415.000. Hanya selisih Rp 18 ribu dari barisan lawannya, yang ditolak karena “tidak memenuhi syarat”.

Tapi, masalah muncul dari sini. Dalam paket tender serupa, rehabilitasi Puskesmas Tanah Tumbuh, di kabupaten yang sama, CV Rizki justru tidak lulus evaluasi. Padahal struktur tim dan dokumen serupa. Yang lebih menggelitik, dua CV lain yang ikut, yakni CV Putra Bintang dan CV Gunung Sago Perkasa, sebelumnya juga jadi sorotan dalam proyek SPAM di Bungo.

Apakah evaluasi dilakukan tidak konsisten? Apakah ini bentuk “pembagian proyek secara tersamar”? Tidak ada jawaban pasti. Tapi seperti kata warga di media sosial "kalau gak janggal, bukan proyek kita."

Bagaimana jejak CV Rizki di proyek lainnya?

Rupanya, CV Rizki pernah tercatat sebagai pelaksana proyek Rehabilitasi Gedung DPRD Kota Sungai Penuh, dengan nilai Rp 2 miliar. Tapi hasilnya? Belum tuntas hingga kontrak nyaris habis.

Hingga medio November 2023, progres fisik proyek itu baru mencapai 30 persen. Padahal tenggat kontrak tinggal hitungan hari. Dewan Kota Sungai Penuh sempat bersuara. Anggota DPRD, Azhar Hamzah, kala itu bahkan meminta proyek diputus kontraknya.

"Kalau sudah terlambat dan tidak sesuai progres, kita panggil PUPR dan minta dijelaskan secara terbuka," ujarnya, saat itu.

Lebih dari itu, awak media juga menemukan proyek tanpa papan nama, pekerja tanpa alat keselamatan kerja (K3), dan bahkan tidak adanya direksikeet alias kantor lapangan pengawasan proyek.

Media pun bertanya ke CV Rizki dan Dinas PUPR Kota Sungai Penuh. Tapi seperti biasa, jawaban tidak kunjung datang.

CV Rizki tercatat berdomisili di Pugu Semurup, Air Hangat Barat, Kerinci. Berdiri sejak 2001, perusahaan ini memang tidak banyak terdengar sebelumnya di proyek-proyek besar. Namun mulai 2023–2025, namanya tiba-tiba mencuat di berbagai proyek konstruksi pemerintah.

Menurut data yang dihimpun JambiLink dan JambiSatu, CV Rizki juga pernah ikut dalam tender proyek Kementerian Agama dan sejumlah pengadaan LPSE Kerinci. Namun tidak semua dimenangkan.

Yang menjadi perhatian banyak pihak adalah minimnya rekam jejak proyek besar, namun langsung memenangkan proyek bernilai miliaran dengan tingkat kompleksitas tinggi, seperti pembangunan puskesmas dan gedung pemerintahan.

Kecurigaan mengarah pada model evaluasi sistem gugur, di mana peserta hanya dinilai “lulus” atau “tidak lulus” berdasarkan kelengkapan administrasi. Tanpa ruang diskusi teknis atau nilai preferensi kualitas.

Hal ini membuka peluang permainan, satu CV bisa digugurkan hanya karena typo, satu CV bisa diluluskan karena dokumen serapi mungkin, meski sumber dayanya tidak nyata di lapangan.

Bahkan, dalam proyek Puskesmas Air Gemuruh, nama-nama tenaga ahli yang digunakan CV Rizki diragukan kompetensinya?. Dugaan peminjaman tenaga ahli atau copy-paste struktur organisasi proyek mulai mencuat.

Sejumlah aktivis, termasuk LPI Tipikor, mendesak agar proyek-proyek yang dimenangkan CV Rizki diaudit menyeluruh. Apalagi melihat pola-pola pemenangan yang terkesan sistematis.

“Ini bukan lagi soal menang atau kalah tender. Ini soal keadilan dan potensi kerugian negara,” ujar LPI Tipikor, Aidil.

Publik menanti apakah BPK, Inspektorat, atau APH (aparat penegak hukum) akan turun tangan. Karena jika pola ini dibiarkan, maka proyek-proyek strategis pelayanan publik seperti kesehatan, air bersih, dan pendidikan akan terus jadi korban.

Sementara itu, CV Rizki masih berjalan seperti biasa. Senyap. Namun sepak terjangnya mulai terang-benderang di layar publik. Dari Kerinci menyapu Bungo. Dari puskesmas ke gedung dewan.

Siapa sesungguhnya di belakang CV Rizki?

Kami telah mengonfirmasi ke Cv Rizki di nomor 08237****900 dan berkirim surat, namun tidak direspon.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network