Oleh:
Rolan Pramudiansyah
Formateur PERMAHI Provinsi Jambi
Kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi adalah masalah yang sangat serius dan kompleks. Fakta menunjukkan bahwa kejadian kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Berdasarkan data yang di himpun, pada tahun 2024, Provinsi Jambi mengalami kebakaran hutan dan lahan serta kebakaran gambut dengan perkiraan seluruh nya seluas lebih dari 200 ha.
Kebakaran hutan dan lahan di Muaro Jambi meluas hingga lebih dari 300 hektare. Petugas berjibaku siang malam memadamkan api di lahan gambut, namun upaya mereka belum membuahkan hasil maksimal.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, terus meluas dan semakin sulit dikendalikan. Hingga saat ini, lebih dari 300 hektare lahan, yang sebagian besar terdiri dari lahan kosong dan kebun sawit milik warga, telah hangus dilalap api.
Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun bergerak cepat memadamkan kebakaran lahan sawit di Desa Payo Lebar, Sarolangun. Upaya pemadaman terkendala oleh jauhnya sumber air.
SAROLANGUN – Manggala Agni Daops Sumatera XIII Sarolangun bergerak cepat memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda Desa Payo Lebar, Kecamatan Singkut, Kabupaten Sarolangun, Sabtu (24/8/2024). Lahan yang terbakar seluas tiga hektare merupakan lahan sawit milik masyarakat setempat.
Dua tersangka baru dalam kasus Karhutla di Jambi ditetapkan, dengan total lahan terbakar mencapai 38,7 hektare. Polda Jambi terus melakukan penyelidikan intensif terhadap kasus ini. Baca selengkapnya tentang perkembangan terbaru kasus Karhutla di Jambi.
Tim Satgas Karhutla Posko BPBD 02 Kecamatan Mendahara Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, kembali bergerak pada Selasa, 30 Juli 2024. Patroli ini bukanlah yang pertama, dan mungkin juga bukan yang terakhir, dalam upaya mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan yang kian mengancam wilayah tersebut.
Muaro Jambi – Sore itu, di tengah terik yang membakar, di kawasan Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, kepulan asap tebal mengepul dari hamparan kebun sawit. Suara deru api yang melahap lahan seluas 1,5 hektare menghiasi suasana yang mencekam. Di balik semua itu, berdirilah Wildhan Daulay, pria 44 tahun, yang kini harus menghadapi konsekuensi dari tindakannya.
Matahari baru saja mencapai puncaknya ketika asap mulai membubung tinggi di Desa Sungai Sayang, Kecamatan Sadu. Minggu, 21 Juli 2024, sekitar pukul 13.00 WIB, kebakaran hebat menghanguskan lahan seluas 14 hektar yang rencananya akan dijadikan perkebunan. Berita ini menyebar cepat, membawa kecemasan di tengah masyarakat.
Muaro Jambi – Kabupaten Muaro Jambi kini menjadi sorotan terkait peningkatan titik panas (hotspot) yang mengkhawatirkan. Berdasarkan data yang dirilis oleh BMKG, delapan titik panas terpantau di dua kecamatan, yaitu Taman Rajo dan Kumpeh Ulu, pada hari ini. Angka ini menjadikan Muaro Jambi sebagai wilayah dengan hotspot terbanyak di Provinsi Jambi, menyumbang lebih dari setengah dari total 15 titik panas yang terpantau di provinsi tersebut.
Kabupaten Muaro Jambi kembali dilanda bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Dalam satu hari, tiga titik api terdeteksi di Kecamatan Taman Rajo, Sekernan, dan Sungai Gelam, menambah deretan kasus Karhutla yang terus menghantui daerah ini.
