Tahura Senami Terbakar Lagi: 3 Kali dalam 3 Hari, Titik Api Melonjak Jadi 17, Diduga Karena Kelalaian

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Premium
IST

Tahura Senami tak pernah sepi dari cerita. Tapi cerita pekan ketiga Juli 2025 bukan tentang ekowisata atau konservasi. Cerita kali ini soal api. Soal hutan lindung yang terbakar. Lagi.

Sabtu, 19 Juli. Asap tipis mengepul dari kawasan semak Sridadi. Tim Manggala Agni langsung turun. Laporan menyebut dua hektare lahan terbakar. Keesokan harinya, Minggu, 20 Juli, titik api baru muncul di Pal 13. Kebakaran ini lebih luas. Diperkirakan hingga 15 hektare terdampak. Vegetasi kering, semak rapat, dan angin kencang membuat api merambat cepat.

"Ini kawasan yang sama dengan kebakaran minggu lalu di Pal 14," kata seorang petugas lapangan. Artinya, dalam sepekan, tiga titik api muncul berurutan: Pal 14, Pal 13, dan semak Senami. Tiga hari. Tiga lokasi. Satu kawasan.

Api terakhir muncul di area seluas tiga hektare. Berhasil dicegah membesar, namun tetap meninggalkan luka ekologis. Total, lebih dari 18 hektare terdampak.

Kendala utama air. Titik api jauh dari sumber air. Petugas harus menarik selang dari Pal 15. Medan terjal. Waktu melawan mereka.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang Hari mencatat sejak awal Juli hingga 25 Juli 2025, muncul 17 hotspot di wilayah ini. Empat di antaranya dikonfirmasi sebagai firespot aktif. Satu titik panas muncul di Kecamatan Muara Tembesi. Sisanya terkonsentrasi di Tahura Senami dan sekitar Pemayung.

"Ada titik yang ternyata bukan api, tapi pantulan cerobong panas dari atap rumah warga," ujar petugas.

Tapi beberapa titik lain, hasil ground check menunjukkan jejak terbakar dan pembukaan lahan. Salah satunya di Dusun Senami.

Data satelit tidak berbohong. Lonjakan titik panas mencerminkan realitas di lapangan.

Ini bukan kali pertama Tahura Senami terbakar. Bukan pula yang kedua. Bahkan bisa jadi bukan yang ketiga. Dalam tiga tahun terakhir, lokasi ini selalu muncul dalam daftar kebakaran hutan di Provinsi Jambi.

Kawasan Tahura seharusnya steril dari aktivitas manusia. Tapi faktanya, banyak ditemukan aktivitas pembukaan lahan, jalur motor ilegal, hingga tumpukan kayu sisa tebangan.

Plt Kepala DLH Batang Hari, Kurniadi, menyebut penyebab kebakaran belum bisa disimpulkan. Tapi ia mengakui ada kemungkinan kelalaian manusia.

"Kami bergerak setiap ada laporan asap. Tapi sumber air jauh, medan sulit, dan peralatan terbatas," ujarnya.

"Kami tidak bisa kerja sendiri. Harus ada dukungan perusahaan sekitar dan masyarakat."

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebut, hampir 100 persen kebakaran hutan dan lahan di Indonesia disebabkan oleh aktivitas manusia. Entah itu pembukaan lahan, puntung rokok, atau kelalaian lainnya.

"Api tidak muncul sendiri. Selalu ada tangan manusia di awalnya," ujar Menteri LHK, Siti Nurbaya.

Operasi modifikasi cuaca sudah dijalankan. Manggala Agni mengerahkan 1.000 lebih personel di Jambi. Ada 11.000 relawan disiapkan. Tapi faktanya, api tetap muncul. Bahkan di hutan lindung.

Kawasan Gambut Jaya di Muaro Jambi pun terbakar tahun ini. Luasnya mencapai 264 hektare. Masih di Jambi. Masih di bawah pengawasan negara.

Total, lebih dari 8.500 hektare lahan terbakar di Indonesia hingga Mei 2025. Mayoritas di Sumatera.

Tahura Senami adalah peringatan. Ketika hutan lindung tak lagi aman, maka bukan hanya pohon yang terbakar. Tapi juga logika, sistem, dan masa depan lingkungan kita.

INFOGRAFIS:

"Data Karhutla Batang Hari Juli 2025"

  • Titik Api: 3 (Pal 13, Pal 14, Sridadi–Senami)
  • Luas Terbakar: >18 Hektare
  • Hotspot: 17
  • Firespot Aktif: 4

"Sebaran Karhutla Jambi 2025 (per Juli)"

  • Muaro Jambi: 264 ha terbakar (Gambut Jaya)
  • Batang Hari: 18 ha terbakar (Tahura Senami)
  • Provinsi Jambi total: >300 ha
  • Nasional: >8.500 ha

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network