KPU Batanghari Masih Menunggu Pendaftar Baru: Hanya Satu Pasangan Calon yang Tersisa

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

KPU Batanghari masih menunggu pendaftar baru untuk bakal calon Bupati dan Wakil Bupati hingga 4 September 2024. Hingga kini, pasangan Muhammad Fadhil Arif dan Bakhtiar menjadi satu-satunya kandidat yang telah mendaftar, membuka kemungkinan calon tunggal dalam Pilkada Batanghari.


Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batanghari yang akan digelar tahun ini sepertinya semakin mendekati sebuah momen yang jarang terjadi: calon tunggal. Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batanghari, yang seharusnya sibuk dengan pendaftaran bakal calon, kini malah terjebak dalam keheningan yang tak biasa.

Komisioner KPU Batanghari, Muhammad Nuh, menyampaikan bahwa hingga hari kedua masa perpanjangan pendaftaran, belum ada tanda-tanda kehadiran bakal calon baru yang mendaftarkan diri. Padahal, batas akhir perpanjangan pendaftaran akan segera ditutup pada Rabu, 4 September 2024, pukul 23.59 WIB.

"Sampai dengan sekarang belum ada yang mendaftar," ujar Muhammad Nuh pada Selasa, (3/9/2024), dengan nada yang mencerminkan keprihatinan sekaligus kewaspadaan.

Kondisi ini memunculkan sebuah skenario yang semakin nyata: Pemilihan Kepala Daerah Batanghari tahun ini bisa saja hanya diikuti oleh satu pasangan calon. Sebuah situasi yang tentu saja mengundang berbagai pertanyaan, baik dari segi demokrasi maupun persaingan politik lokal.

Saat ini, satu-satunya pasangan calon yang telah mendaftarkan diri ke KPU Batanghari adalah pasangan Muhammad Fadhil Arif dan Bakhtiar. Keduanya bahkan sudah menjalani serangkaian tes kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi, beberapa waktu lalu, sebagai bagian dari persyaratan pencalonan.

Absennya bakal calon lain hingga hari kedua perpanjangan pendaftaran jelas menjadi sorotan. Pertanyaan yang muncul di benak banyak pihak adalah, apakah ini mencerminkan dominasi politik pasangan Muhammad Fadhil Arif dan Bakhtiar, atau justru ketidakberminatan dari kubu lawan untuk terjun dalam kontestasi ini?

Muhammad Nuh, yang terus memantau perkembangan, mengingatkan bahwa pendaftaran masih terbuka hingga batas akhir yang ditentukan. Namun, jika hingga saat itu tidak ada calon lain yang muncul, maka KPU Batanghari harus menghadapi situasi yang tak biasa ini—menghadapi pemilihan dengan calon tunggal.

Meskipun kondisi ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia, namun tetap saja menimbulkan berbagai implikasi, baik dari segi tata kelola pemilu hingga dinamika politik lokal. Pemilihan dengan calon tunggal biasanya akan dilanjutkan dengan mekanisme referendum di mana pemilih akan memilih antara "setuju" atau "tidak setuju" terhadap calon tersebut.

Dengan hanya tinggal satu hari lagi sebelum pendaftaran ditutup, semua mata tertuju pada KPU Batanghari. Akankah ada kejutan di detik-detik terakhir, atau kita benar-benar akan menyaksikan pemilihan kepala daerah dengan calon tunggal di Batanghari? Semua akan terjawab dalam hitungan jam.

Masyarakat Batanghari tentunya menunggu dengan penuh harap dan juga sedikit kekhawatiran. Bagaimanapun, mereka menginginkan pemimpin yang benar-benar bisa membawa perubahan bagi daerah mereka. Dan dalam situasi yang serba tak pasti ini, KPU Batanghari pun tak lepas dari sorotan, memastikan bahwa proses demokrasi tetap berjalan sesuai aturan, meskipun hanya ada satu calon yang bertarung.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network