Batanghari – Partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Batanghari 2024 mengalami penurunan dibandingkan Pilkada sebelumnya. Padahal, pada Pilkada 2020, Batanghari mencatatkan diri sebagai daerah dengan persentase partisipasi pemilih tertinggi di Provinsi Jambi.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Batanghari, Ahmad Halim, mengungkapkan bahwa partisipasi masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Batanghari tahun ini hanya mencapai 70,80 persen. Angka tersebut menurun signifikan dibandingkan Pilkada sebelumnya. Faktor utama yang memengaruhi adalah keberadaan calon tunggal yang menyebabkan kurangnya antusiasme masyarakat untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Faktor salah satunya adalah hanya adanya satu calon tunggal saja, sehingga tingkat keinginan masyarakat untuk datang ke TPS menurun,” ujar Halim, Kamis (12/12/2024).
Sementara itu, untuk Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi, partisipasi pemilih mencapai 72,76 persen, naik dari angka 67,90 persen pada Pilgub sebelumnya pada 2020. Sebanyak 1.967.070 pemilih dari total 2.695.348 Daftar Pemilih Tetap (DPT) menyalurkan hak pilihnya pada 27 November 2024 lalu.
Edison, Komisioner KPU Provinsi Jambi, menyampaikan bahwa peningkatan ini merupakan capaian positif, meskipun belum memenuhi target nasional yang ditetapkan sebesar 82 persen.
“Alhamdulillah, partisipasi Pilgub 2024 meningkat dari pemilihan sebelumnya. Dari 67,90 persen pada 2020, naik menjadi 72,76 persen pada 2024. Namun, ini masih kurang dari target yang ditetapkan sebesar 82 persen,” jelas Edison.
Edison mencatat bahwa tingkat partisipasi pemilih bervariasi di setiap daerah. Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) mencatat partisipasi tertinggi sebesar 81 persen, sementara Kota Jambi menjadi salah satu daerah dengan partisipasi terendah.
“Partisipasi di daerah tidak sama. Tertinggi ada di Tanjabtim, sedangkan Kota Jambi dan beberapa daerah lain termasuk rendah,” ujarnya.
Edison menyampaikan bahwa variasi tingkat partisipasi ini menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang. Ia berharap langkah-langkah strategis dapat diterapkan untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilu berikutnya.
“Kedepan, ini menjadi kajian kami untuk mencari tahu mengapa ada beberapa daerah yang partisipasinya jauh lebih rendah dari daerah lain. Harapannya, evaluasi ini bisa membantu meningkatkan partisipasi pemilih pada masa mendatang,” pungkasnya.
Dengan hasil ini, KPU di tingkat kabupaten dan provinsi di Jambi diharapkan dapat meningkatkan pendekatan kepada masyarakat dan mengatasi kendala yang mengurangi antusiasme pemilih, termasuk dalam mengedukasi pentingnya menggunakan hak suara, terlepas dari jumlah atau format calon yang tersedia. (*)
Add new comment