Batanghari – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Batanghari telah mengidentifikasi potensi masalah serius dalam data pemilih tetap (DPT) menjelang Pilkada 2024. Dalam proses verifikasi faktual yang dilakukan, Bawaslu menemukan 14 data pemilih ganda di wilayah perbatasan antara Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Muaro Jambi.
Robbiansyah, anggota Bawaslu Kabupaten Batanghari, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan verifikasi mendalam dan menemukan bahwa 14 individu terdaftar sebagai pemilih di dua wilayah, yakni di Kabupaten Muaro Jambi dan Batanghari. "Kami khawatir jika data ini tidak segera diperbaiki, mereka bisa melakukan pencoblosan di dua wilayah secara bersamaan," ungkap Robbiansyah, Selasa (8/10/2024).
Selain temuan pemilih ganda, Bawaslu juga mendapati 63 data warga yang pindah domisili dari luar Kabupaten Batanghari ke dalam wilayah tersebut. Temuan ini telah disampaikan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Batanghari, dan menurut Robbiansyah, KPU telah melakukan perbaikan.
"Kami telah memberikan saran perbaikan kepada KPU Batanghari terkait temuan data pindah domisili ini, dan alhamdulillah, KPU sudah melakukan perbaikan," ujarnya.
Namun, permasalahan data ganda di perbatasan Batanghari dan Muaro Jambi tetap memerlukan perhatian khusus. Bawaslu berharap KPU segera menindaklanjuti saran perbaikan ini untuk menghindari adanya pelanggaran dalam pemilihan, khususnya terkait pemilih yang bisa mencoblos di dua wilayah berbeda.
"Kami akan terus memantau dan memastikan agar data pemilih ini segera diperbaiki, mengingat pentingnya menjaga integritas dan akurasi DPT dalam Pilkada 2024," tegas Robbiansyah.
Dengan adanya temuan ini, Bawaslu Batanghari menekankan pentingnya upaya pembersihan data pemilih agar Pilkada 2024 dapat berjalan dengan transparan dan adil tanpa potensi kecurangan.(*)
Add new comment