Sarolangun kembali menjadi sorotan setelah terungkap bahwa 30 warganya terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Salah satu di antara mereka bahkan berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini diketahui setelah koordinasi intens antara Forkopimda Kabupaten Sarolangun dan Kasatgaswil Jambi Densus 88 Anti Teror Polri.
Densus 88
Operasi Densus 88 Anti Teror di Provinsi Jambi semakin mengungkap kenyataan mengerikan di balik wajah-wajah yang kita anggap sebagai pelayan publik. Tidak hanya di Tebo dan Muaro Jambi, kini temuan baru menunjukkan bahwa empat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tanjab Barat juga diduga terafiliasi dengan jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII).
Jambi- Densus 88 Anti Teror dari Mabes Polri kembali menunjukkan taringnya dalam operasi klandestin di Provinsi Jambi. Dalam beberapa minggu terakhir, operasi ini mengungkap keterlibatan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam jejaring gerakan terorisme. Itu memperlihatkan betapa dalamnya sel-sel terorisme telah merambah ke berbagai lapisan masyarakat.
Muaro Jambi- Untuk memerangi jaringan teroris yang terus berkembang, Tim Densus 88 Anti Teror kembali melakukan operasi di lingkup pemerintahan daerah. Seusai mendatangi Pemkab Tebo, kali ini, fokusnya adalah pada dua kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Muaro Jambi.
Kedatangan Densus 88 ini bertujuan untuk meminta keterangan dari dua Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terlibat dalam organisasi terlarang.
Densus 88 telah mengidentifikasi empat Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII). Menanggapi temuan ini, Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jambi, Profesor As'ad Isma, meminta Penjabat (Pj) Bupati Tebo, Varial Adhi Putra, untuk melakukan pengawasan ketat terhadap keempat ASN tersebut.
Profesor As'ad Isma menekankan pentingnya verifikasi dan pengawasan menyeluruh terhadap data yang disampaikan oleh Densus 88.
Densus 88 berhasil mengendus jaringan terorisme yang melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tebo, Provinsi Jambi. Informasi ini diungkapkan dalam pertemuan antara Pj Bupati Tebo, Varial Adhi Putra, dan tim Densus 88 pada Senin, 15 Juli 2024.
Densus 88, satuan elite Polri yang bertugas menangani terorisme, melaporkan bahwa ada empat ASN di Pemkab Tebo yang terafiliasi dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).