Operasi Klandestin Densus 88 Lanjut ke Tanjab Barat: Mengungkap Sel-Sel Terorisme di Kalangan ASN

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

Operasi Densus 88 Anti Teror di Provinsi Jambi semakin mengungkap kenyataan mengerikan di balik wajah-wajah yang kita anggap sebagai pelayan publik. Tidak hanya di Tebo dan Muaro Jambi, kini temuan baru menunjukkan bahwa empat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tanjab Barat juga diduga terafiliasi dengan jaringan teroris Negara Islam Indonesia (NII).

Jaringan Teroris di Kalangan ASN

Kaban Kesbangpol Tanjab Barat, Dianda Putra, S.STP, M.Si, mengonfirmasi bahwa data dari Densus 88 menunjukkan empat ASN yang terdiri dari tiga laki-laki dan satu perempuan terlibat dalam jaringan NII. Temuan ini menambah daftar panjang ASN di Provinsi Jambi yang terindikasi memiliki keterkaitan dengan organisasi teroris, setelah sebelumnya Densus 88 menemukan keterlibatan ASN di Pemkab Tebo dan Muaro Jambi.

"Densus 88 sudah bergerak bersama tim dari Kesbangpol untuk melakukan pendekatan," ungkap Dianda, menunjukkan adanya koordinasi intens untuk menindaklanjuti temuan ini.

Densus 88 tidak hanya mengidentifikasi, tetapi juga melakukan operasi klandestin di berbagai wilayah Jambi. Operasi ini bertujuan untuk mengungkap dan mengeliminasi sel-sel terorisme yang ada, terutama di kalangan ASN yang seharusnya menjadi pelayan masyarakat. Penemuan ini semakin mengkhawatirkan mengingat adanya keterkaitan sejarah antara Jambi dan jaringan teroris NII.

Jejak Nurdin M. Top di Jambi

Tidak dapat dipungkiri, sejarah mencatat bahwa Nurdin M. Top, salah satu gembong teroris paling terkenal di Indonesia, memiliki hubungan dengan Jambi. Nurdin pernah menikah dan memiliki istri di Bungo, Jambi, yang menunjukkan bahwa jejak radikalisme sudah lama menancapkan akarnya di wilayah ini. Keberadaan keluarga dan jaringan yang ditinggalkan oleh Nurdin M. Top dapat menjadi salah satu alasan mengapa sel-sel terorisme masih aktif dan beroperasi di sini.

Upaya Pencegahan dan Penanganan

Menanggapi temuan ini, Dianda Putra menekankan pentingnya pencegahan dan pengawasan ketat terhadap ASN dan masyarakat luas. Ia mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kontrol sosial dan saling mengingatkan mengenai bahaya radikalisme.

"Radikalisme saat ini banyak mengarah pada kelompok agama yang menyukai kekerasan. Radikalisme adalah paham keras atau aliran melalui jalur agama yang bertujuan ingin merubah tatanan sosial maupun politik," jelas Dianda.

Operasi Densus 88 di Tebo dan Muaro Jambi

Sebelumnya, Densus 88 juga melakukan operasi di Tebo dan Muaro Jambi. Di Tebo, empat ASN terafiliasi dengan NII ditemukan, dan di Muaro Jambi, beberapa ASN juga terlibat dalam jaringan terorisme yang sama. Operasi ini menunjukkan bahwa ancaman radikalisme tidak hanya terpusat di satu daerah, tetapi menyebar luas dan menyusup ke berbagai lapisan masyarakat.

Kaban Kesbangpol Muaro Jambi, Kemas Azim Ismail, menyatakan bahwa tindakan pencegahan dan pendekatan intensif sedang dilakukan.

"Densus 88 sudah turun langsung ke tempat kita. Mereka mendatangi langsung ke tempat dinas dua orang tersebut bekerja dan menemui kepala dinasnya," ungkap Kemas.

Kebutuhan Akan Edukasi dan Kesadaran

Dalam menghadapi ancaman ini, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan teredukasi. Dianda Putra mengingatkan agar masyarakat menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan ilmu agama dari sumber yang sahih. Ia juga menekankan pentingnya kontrol sosial dalam mengidentifikasi dan mencegah penyebaran paham radikal.

"Kontrol sosial antara satu person atau komunitas dengan kelompok lainnya itu saling mengingatkan. Misalnya, ada masyarakat agak ganjil dari sisi kebiasaan sehari-hari atau pemahaman yang diduga menyimpang. Kita sebagai masyarakat harus saling mengingatkan, itu yang paling penting," tuturnya.

Temuan Densus 88 mengenai keterlibatan ASN di Tanjab Barat, Tebo, dan Muaro Jambi dalam jaringan teroris NII menambah kekhawatiran akan bahaya radikalisme yang mengintai dari dalam. Operasi klandestin yang dilakukan Densus 88 adalah upaya penting dalam mengungkap dan mengeliminasi sel-sel terorisme di Provinsi Jambi. Dengan kesadaran dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, diharapkan ancaman radikalisme dapat ditekan demi menjaga keamanan dan kedamaian negara.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network