Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin, tampil aktif dalam pelaksanaan pengadaan langsung untuk belanja barang dan jasa. Dari pakaian olahraga hingga sewa alat studio, data mengungkapkan adanya enam paket belanja senilai total lebih dari Rp 411 juta dari APBD 2025.
Paket-paket ini terkesan sederhana. Namun struktur anggarannya menunjukkan potensi segmentasi pengadaan yang berulang dan pola konsistensi nilai yang sangat mendekati HPS. Apakah ini sekadar rutinitas atau ada yang perlu diawasi lebih dekat?
Daftar 6 Paket Pengadaan Kecamatan Tabir Barat 2025:
No | Nama Paket | Jenis | Nilai Pagu | Nilai HPS |
---|---|---|---|---|
1 | Belanja Pakaian Olahraga | Barang | Rp17.500.000 | Rp17.482.500 |
2 | Belanja Pakaian Paskibraka | Barang | Rp30.000.000 | Rp29.970.000 |
3 | Belanja Pakaian Batik Tradisional | Barang | Rp99.600.000 | Rp99.544.800 |
4 | Belanja Makanan & Minuman Aktivitas Lap. | Barang | Rp60.900.000 | Rp60.802.500 |
5 | Belanja Sewa Alat Studio Lainnya | Jasa Lainnya | Rp150.000.000 | Rp149.994.300 |
6 | Belanja Sewa Alat Rumah Tangga (Home Use) | Jasa Lainnya | Rp53.400.000 | Rp53.379.900 |
Total nilai pagu: Rp411.400.000
Total nilai HPS: Rp411.174.000
Semua paket dilakukan lewat metode pengadaan langsung, metode yang hanya diperbolehkan untuk pekerjaan di bawah Rp200 juta berdasarkan Perpres 12/2021.
- Belanja pakaian olahraga dan Paskibraka, meski hanya belasan hingga puluhan juta rupiah, menunjukkan perhatian pada kegiatan simbolik.
- Belanja sewa alat studio bernilai Rp150 juta, menjadi yang terbesar, dan menimbulkan pertanyaan lebih jauh tentang spesifikasi dan urgensinya—apakah untuk pelatihan media? Produksi konten? Atau seremoni tertentu?
- Belanja pakaian batik tradisional senilai hampir Rp100 juta, juga mengundang evaluasi lebih lanjut. Siapa penerimanya? Berapa unit yang dibeli? Dan apakah ada keterlibatan UMKM lokal?
Di atas kertas, angka-angka ini mungkin dianggap kecil. Tapi ketika diakumulasi, belanja APBD dalam bentuk mikro-paket seperti ini di berbagai institusi, bisa mencapai miliaran rupiah dalam satu tahun anggaran. Dan saat rakyat Merangin masih bertanya tentang sekolah ambruk, jalan becek, dan air bersih, maka pengadaan seperti ini layak untuk ditelusuri hingga ke akar.(*)
Add new comment