Ketua Kadin Provinsi Jambi, Usman Sulaiman, kembali membuat langkah kontroversial. Sebelumnya ia bersikeras menolak hasil Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin yang menunjuk Anindya Bakri sebagai Ketua Kadin.
Kali ini, Usman bergerak cepat dengan membentuk dan menyusun kepengurusan baru di Kadin Jambi, yang ngotot tetap mengakui kepemimpinan Arsjad Rasjid.
Tapi, sejumlah nama yang dimasukkan dalam kepengurusan itu mengaku tak pernah dikonfirmasi.
Salah satu tokoh yang protes adalah Mirza Hafiz, yang namanya dicantumkan sebagai Wakil Ketua Dewan Pertimbangan. Menurut Mirza, pencatutan namanya ini dilakukan tanpa persetujuan.
“Saya tidak tahu soal ini. Tidak pernah dikonfirmasi. Nama saya dicatut,” tegasnya kepada tim Jambi Satu (grup Jambi Link).
“Tentu saja saya keberatan," imbuhnya.
Tak hanya Mirza Hafiz, nama-nama besar lainnya seperti Sutan Adil Hendra (Ketua Dewan Penasehat) dan Rocky Candra (Waketum) juga merasa dicatut tanpa izin.
“Saya tidak pernah dikonfirmasi. Nama saya dicatut. Saya tentu protes,” ujar Rocky.
Kader Partai Gerindra yang dikenal setia kepada Prabowo Subianto, Paut Sakarin, dengan tegas menyatakan bahwa Gerindra mendukung penuh kepengurusan Kadin hasil Munaslub. Ia menegaskan langkah Usman Sulaiman tidak sejalan dengan keputusan itu.
“Kader Gerindra sudah pasti tegak lurus pada Prabowo. Artinya, kader Gerindra mendukung penuh Kadin hasil Munaslub,” tegas Paut Sakarin, Ketua Relawan Setia Prabowo Jambi itu.
Nama-nama lain yang merasa dicatut antara lain Indra Armendalis (Waka Dewan Pertimbangan) dan AS Budianto. “Saya tak pernah dikonfirmasi,”tegas AS Budianto.
Selain itu, beberapa tokoh menolak keras dimasukkan ke dalam kepengurusan yang dibentuk Usman. M. Ichsan, salah satu nama yang disebut dalam daftar, secara terang-terangan menyatakan penolakannya untuk menjadi bagian dari kepengurusan tersebut.
"Saya menolak masuk dalam pengurus Kadin di bawah Usman Sulaiman," katanya.
Di sisi lain, Jefri Bintara Pardede, yang menjabat sebagai Sekretaris Tim Transisi Kadin Jambi, juga memberikan pernyataan tegas. Ia mengingatkan Usman Sulaiman agar tidak memperkeruh situasi dengan manuver yang justru memperburuk solidaritas di dalam Kadin Jambi.
"Usman jangan memperkeruh dan berpolemik. Jangan ganggu solidaritas Kadin di Jambi. Yang harus dilakukan adalah konsolidasi sesuai arahan Munaslub Kadin,” ujar Jefri.
Manuver Usman Sulaiman ini menimbulkan ketegangan di kalangan pengurus Kadin Jambi. Solidaritas yang seharusnya terjaga demi kemajuan ekonomi daerah kini justru terancam oleh langkah-langkah yang tidak terkoordinasi dengan baik.
Hampir semua nama yang dimasukkan merasa dicatut.
Banyak pihak kini menunggu perkembangan selanjutnya, termasuk langkah yang akan diambil oleh Kadin pusat terkait polemik ini.(*)
Add new comment