Polemik pemanfaatan aset milik Pemerintah Provinsi Jambi oleh KADIN Jambi semakin panas. Juru bicara KADIN transisi, Robert Samosir, dengan tegas menyebut teguran Pemprov Jambi sebagai preseden buruk yang mempermalukan organisasi pengusaha.
“Ini mencederai citra KADIN, sebuah organisasi yang seharusnya menjadi wadah pengusaha berintegritas. Teguran ini menunjukkan ketidakmampuan Usman Sulaiman mengelola KADIN Jambi. Ini belum pernah terjadi sebelumnya dan sangat memalukan,” ujar Robert, Kamis (30/1/2025).
Kadin transisi menilai alih fungsi aset ke JnT Cargo, yang dipinjamkan Pemprov Jambi kepada KADIN adalah pelanggaran serius. Menurut Robert, tindakan tersebut tidak mencerminkan profesionalisme dan integritas yang seharusnya dimiliki oleh organisasi sekelas KADIN.
“Diberikan fasilitas oleh Pemprov, malah dialihfungsikan ke pihak lain. Ini pelanggaran fatal. KADIN yang seharusnya menjadi panutan, justru melanggar aturan dasar. Teguran ini mempermalukan nama besar KADIN,” tegasnya.
Tak hanya itu, Robert mendesak adanya perombakan total di tubuh KADIN Jambi. Ia meminta KADIN Pusat segera bertindak tegas dengan menunjuk caretaker dan menggelar Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Muprovlub) untuk mengembalikan kredibilitas organisasi.
“KADIN Jambi perlu restrukturisasi total. Kita minta KADIN Pusat segera mengambil alih, mengangkat caretaker, dan menyelenggarakan Muprovlub untuk menyelamatkan organisasi ini,” desak Robert.
Teguran dari Pemprov Jambi terhadap KADIN Jambi menyusul temuan penyalahgunaan aset di Jalan Kapten Pattimura, Rawasari, Kota Jambi, yang melibatkan pihak ketiga, salah satunya J&T Cargo. Dalam suratnya, Pemprov Jambi dengan tegas meminta KADIN segera mengosongkan kantor tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Ketua KADIN Jambi, Usman Sulaiman, belum memberikan pernyataan resmi.(*)
Add new comment