Jambi – Tim Transisi Kadin Jambi melalui juru bicaranya, Robert Samosir, mendesak kepengurusan baru Kadin Indonesia di bawah Anindya Bakrie untuk segera menunjuk carateker Ketua Umum Kadin Provinsi Jambi. Langkah ini dinilai krusial agar Musyawarah Provinsi (Muprov) Kadin Jambi dapat segera digelar, menyusul tuntasnya konflik dualisme di tingkat nasional.
"Kami mengapresiasi Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia yang berhasil mengukuhkan Bapak Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum dan Bapak Arsjad Rasjid sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Namun, di daerah seperti Jambi, kami sangat membutuhkan langkah konkret berupa penunjukan carateker Ketua Umum Kadin Jambi," ujar Robert dengan tegas, Minggu (19/1/2025).
Menurutnya, penyelesaian konflik dualisme di tingkat nasional harus segera ditindaklanjuti dengan langkah strategis di daerah. Kadin Jambi, yang saat ini berada dalam masa transisi, dinilai tak bisa menunggu terlalu lama.
"Penunjukan carateker menjadi kunci agar Muprov dapat segera terlaksana. Ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri polemik kepemimpinan di Kadin Jambi dan memastikan roda organisasi kembali berjalan," imbuhnya.
Untuk diketahui, dualisme Kadin di tingkat pusat berimbas ke daerah, seperti Provinsi Jambi. Ketum Kadin Jambi sebelumnya, Usman Sulaiman, dinilai tim transisi gagal menjalankan roda organisasi. Usman juga sempat terlibat konflik dualisme Kadin di Pusat, dengan menolak penunjukan Anindya Bakri sebagai Ketum Kadin hasil Munaslub.
Namun, belakangan sikap Usman berubah. Ia mulai merapat ke Anindya dan meninggal Arsjad Rasjid. Di tengah itu, sejumlah anggota Kadin yang ber KTA, lalu membentuk tim transisi. Tim transisi Kadin Jambi ini diketuai Ir Syahrasaddin, mantan Sekda Provinsi Jambi dan sekretaris Jefri Bintara Pardede. Tim transisi Kadin Jambi ini telah pula direstui Gubernur Jambi Al Haris.
"Kami berharap Ketum Anindya segera menerbitkan Carateker agar kami bisa menggelar Muprov untuk memilih ketua," tegas Robert.
Robert Samosir menegaskan optimisme Tim Transisi terhadap kepemimpinan Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid. Ia percaya duet ini mampu membawa Kadin Indonesia, termasuk Kadin Jambi, menjadi lebih solid dan strategis dalam menghadapi tantangan dunia usaha.
"Kami percaya, di bawah Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid, Kadin Indonesia dapat menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendongkrak perekonomian nasional hingga mencapai target 8 persen. Namun, untuk itu, daerah juga perlu diperhatikan agar mampu berkontribusi maksimal," katanya.
Ia pun menyinggung pentingnya langkah cepat untuk menstabilkan organisasi di tingkat provinsi. "Kadin Jambi memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. Tapi tanpa kepemimpinan yang jelas, potensi ini sulit dimaksimalkan," tegas Robert.
Robert mengingatkan bahwa momentum persatuan yang dihasilkan dari Munas Konsolidasi harus dijaga, termasuk dengan memberikan perhatian khusus pada daerah-daerah yang terdampak konflik sebelumnya.
"Persatuan di tingkat nasional harus menjadi pijakan untuk memperkuat soliditas hingga ke daerah. Jangan sampai energi yang sudah dicurahkan untuk menyelesaikan dualisme terbuang percuma karena lambannya penyelesaian di tingkat lokal," pungkasnya.
Dengan desakan ini, Tim Transisi Kadin Jambi berharap Ketua Umum Anindya Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Arsjad Rasjid segera mengambil langkah tegas untuk menuntaskan masalah di Kadin Jambi dan mengembalikan fokus organisasi pada pengembangan ekonomi daerah.(*)
Add new comment