Pelanggaran K3 di Proyek Jembatan Mangun Jayo: Kontraktor Abaikan Keselamatan Pekerja Demi Keuntungan?

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

Proyek Jembatan Mangun Jayo di Muaro Jambi terungkap mengabaikan keselamatan pekerja, dengan para pekerja tidak disediakan APD yang memadai. Apakah kontraktor lebih mementingkan keuntungan daripada nyawa pekerja? Artikel ini menggali lebih dalam pelanggaran serius terhadap K3 yang terjadi di lapangan.


Keselamatan pekerja seharusnya menjadi prioritas utama dalam setiap proyek pembangunan, namun kenyataan yang terjadi di Dusun Mangun Jayo, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, menunjukkan hal yang sebaliknya. Dalam proyek pembangunan Jembatan rangka baja di wilayah tersebut, terlihat jelas bahwa kontraktor seakan sengaja mengabaikan keselamatan para pekerja dengan tidak menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai.

Pantauan langsung dari wartawan di lapangan memperlihatkan betapa parahnya kondisi di lokasi proyek. Para pekerja tampak bekerja tanpa menggunakan Helm Safety atau perlengkapan keselamatan lainnya, sebuah situasi yang sangat membahayakan nyawa mereka. Lebih mengejutkan lagi, para pekerja mengaku tidak disediakan peralatan keamanan oleh pihak kontraktor.

“Parah bang, peralatan keselamatan kerja seperti Helm tidak ada. Kami kerja seperti ini la bang,” ujar salah seorang pekerja di Jembatan Gantung Dusun Mangun Jayo dengan nada kecewa. Pernyataan ini mencerminkan ketidakpedulian yang mencolok dari pihak kontraktor terhadap keselamatan para pekerja yang seharusnya dilindungi.

Ironisnya, meskipun para pekerja menyadari bahaya yang mengintai, mereka tetap melanjutkan pekerjaan karena kebutuhan ekonomi yang mendesak. "Kami berharap ke depan para pekerja bisa lebih diperhatikan. Pembangunan Jembatan ini memakan waktu 5 bulan, jika peralatan keselamatan pekerja tidak disiapkan, maka kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan kepada para pekerja,” keluh mereka.

Proyek yang dikerjakan oleh CV. Rayyan Fazah Matalino ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp. 13,5 miliar, namun dengan anggaran sebesar itu, tampaknya kontraktor lebih mementingkan keuntungan daripada kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Padahal, K3 seharusnya menjadi prioritas utama dalam setiap proyek konstruksi, tidak hanya untuk melindungi para pekerja dari potensi bahaya, tetapi juga untuk menurunkan risiko kecelakaan kerja yang bisa berakibat fatal.

Sampai berita ini diterbitkan, pihak pengawas proyek Jembatan di Dusun Mangun Jayo belum memberikan tanggapan terkait pelanggaran serius ini, meskipun wartawan telah berusaha menghubungi mereka. Ketidakpedulian ini bukan hanya sebuah pelanggaran hukum, tetapi juga sebuah pengkhianatan terhadap tanggung jawab moral dan profesional untuk menjaga keselamatan para pekerja.

Apakah nyawa pekerja benar-benar kurang berharga dibandingkan keuntungan proyek? Kasus ini seharusnya menjadi perhatian serius bagi pihak berwenang untuk melakukan investigasi dan mengambil tindakan tegas terhadap kontraktor yang mengabaikan K3. Nyawa pekerja tidak boleh menjadi taruhan dalam sebuah proyek pembangunan, dan pelanggaran seperti ini harus ditindak dengan tegas untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang.(*)

Sumber :https://suarabutesarko.com/berita-selengkapnya/gawat-kontraktor-jembatan-mangun-jayo-abaikan-keselamatan-para-pekerja/

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network