Kebakaran hebat melanda dua ruko di Jambi Selatan saat pemiliknya tengah melaksanakan sholat. Diduga, kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Kerugian diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
Siang itu terasa panas di Jambi Selatan, tetapi tidak ada yang menyangka panas yang sebenarnya akan datang dari kobaran api yang melahap dua unit ruko di Jalan Dr. Abdul Rahman Saleh, tepat di depan sekolah Xaverius Jambi. Senin, 26 Agustus 2024, siang yang seharusnya tenang berubah menjadi kepanikan ketika api tiba-tiba berkobar, memakan habis dua ruko yang dikenal sebagai toko komputer.
Saat kejadian, pemilik ruko baru saja meninggalkan tempat usaha mereka untuk menunaikan sholat. Tidak ada yang menduga bahwa kepergian singkat itu akan membawa bencana. Ketika mereka kembali, mereka hanya bisa melihat asap tebal mengepul dari dalam ruko mereka, diiringi dengan jeritan panik dari para warga sekitar yang mulai berkerumun.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Jambi, Mustari, langsung merespon dengan mengerahkan pasukannya. Empat unit mobil pemadam kebakaran meluncur cepat ke lokasi, berusaha mengendalikan si jago merah yang terus merangsek, menghanguskan setiap sudut ruko yang penuh dengan barang elektronik.
"Informasi awal yang kami terima, kebakaran terjadi saat ruko ditinggal sholat oleh pemiliknya," ujar Mustari setelah api berhasil dipadamkan. Pernyataannya menggambarkan betapa singkatnya waktu yang diperlukan api untuk menghancurkan segalanya. Dalam sekejap, usaha yang dibangun bertahun-tahun lenyap dalam hitungan menit.
Bagian dalam ruko, yang biasanya dipenuhi dengan peralatan komputer dan barang-barang elektronik, kini tinggal puing-puing hangus. Kabel yang meleleh, monitor yang hancur, dan perangkat keras yang tak lagi bisa dikenali, semuanya menjadi saksi bisu dari bencana yang tak terduga ini.
Menurut dugaan sementara, kebakaran ini disebabkan oleh korsleting listrik. Sebuah colokan komputer yang tidak dicabut, diduga memicu arus pendek yang kemudian memanaskan kabel-kabel di sekitarnya hingga akhirnya terbakar. "Colokan yang tidak dicabut menyebabkan panas berlebih pada arus listrik, inilah yang diduga sebagai pemicu kebakaran," tambah Mustari.
Dalam kejadian ini, tim pemadam kebakaran bekerja keras untuk memastikan api tidak menyebar ke bangunan lain di sekitarnya. Beruntung, mereka berhasil mengisolasi api sehingga tidak merambat ke ruko-ruko lain yang berada di sampingnya. Namun, meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian material diperkirakan mencapai Rp 50 juta.
Arus lalu lintas di sekitar lokasi pun menjadi kacau. Pengguna jalan yang penasaran berhenti untuk menyaksikan peristiwa yang tak terduga ini, menyebabkan kemacetan panjang. Meskipun petugas berusaha untuk tidak menutup akses jalan sepenuhnya, sebagian jalan terpaksa ditutup sementara untuk memberikan ruang bagi mobil-mobil pemadam kebakaran yang berjibaku memadamkan api.
Peristiwa ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat akan pentingnya memperhatikan kelistrikan, terutama saat meninggalkan rumah atau tempat usaha. "Jangan pernah meninggalkan tempat usaha atau rumah tanpa memastikan bahwa semua peralatan listrik dalam keadaan aman," pesan Mustari, penuh harap agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dengan wajah lelah, pemilik ruko hanya bisa menatap sisa-sisa yang masih mengepulkan asap, menyadari bahwa dalam sekejap, hidup mereka telah berubah. Tragedi ini menjadi catatan kelam dalam hari yang seharusnya hanya diisi dengan rutinitas biasa. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada, karena terkadang, bencana datang tanpa peringatan.(*)
Add new comment