Sarolangun – Proses pendaftaran Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Sarolangun untuk tahun 2024 telah resmi dibuka oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM). Namun, di tengah euforia pendaftaran yang dimulai sejak 1 hingga 20 Oktober 2024 ini, sejumlah pelamar justru abai terhadap ketentuan teknis yang telah ditetapkan, terutama dalam hal pengunggahan berkas.
Erry Harri Wibawa, Kabid Informasi dan Kepegawaian BKPSDM Sarolangun, secara tegas mengingatkan bahwa kesalahan dalam pengunggahan berkas di akun SSCN bisa berakibat fatal, bahkan menggugurkan peluang pelamar.
“Kami mendapati banyak pelanggaran terkait ketentuan teknis berkas. Salah satunya adalah pengunggahan foto yang tidak sesuai. Beberapa pelamar malah mengunggah foto dengan kaos oblong dan latar belakang yang tidak pantas,” kata Erry, Kamis (17/10/24).
BKPSDM Sarolangun tidak main-main dalam menegakkan aturan administrasi. Menurut Erry, ketelitian adalah kunci utama agar para pelamar dapat lolos tahap verifikasi. Ia menegaskan bahwa setiap detail dalam persyaratan harus diperhatikan dengan saksama, mengingat ribuan pelamar bersaing memperebutkan kuota PPPK yang terbatas.
“Kami menekankan, baca baik-baik seluruh pengumuman dan petunjuk yang telah kami sebarkan. Pelamar tidak boleh menganggap enteng persyaratan yang ada. Format lamaran, surat keterangan, semuanya sudah kami cantumkan secara jelas,” ujar Erry dengan nada tegas.
Dalam perekrutan PPPK tahun ini, Sarolangun menyediakan ribuan kuota untuk tenaga guru, kesehatan, dan teknis. Namun, BKPSDM mencatat, banyak pelamar yang terburu-buru dan kurang teliti dalam melengkapi berkas. Hal ini memperburuk peluang mereka di tengah tingginya tingkat persaingan.
Pendaftaran PPPK 2024 menjadi kesempatan besar bagi tenaga honorer dan masyarakat umum di Sarolangun. Namun, tanpa perhatian pada detail administratif, pelamar berisiko kehilangan kesempatan emas ini.
Sinyal ketidakpuasan dari pihak BKPSDM Sarolangun terhadap kelalaian pelamar dalam proses administrasi ini menegaskan bahwa mereka menginginkan proses seleksi berjalan sesuai prosedur dan tidak akan memberikan toleransi bagi kesalahan-kesalahan mendasar.
“Kami berharap pelamar bisa lebih cermat dan serius. Ini adalah kesempatan besar, dan kami ingin setiap pelamar memiliki komitmen yang sama untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin,” pungkas Erry.(*)
Add new comment