Jambi – Suasana Desa Kasang Lopak Alai, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, kembali mencuri perhatian. Setelah aksi protes warga pada Jumat (24/1) terkait kebisingan dan keretakan rumah akibat kegiatan operasional PT Pertamina EP (PEP) Jambi Field, perusahaan energi nasional itu segera mengambil langkah taktis. Kurang dari 24 jam, tim PEP Jambi Field turun ke lapangan untuk memverifikasi laporan dan mengadakan musyawarah bersama warga.
Langkah ini seolah menjadi penegasan bahwa PEP Jambi Field tidak ingin mengulang ketegangan yang sebelumnya melibatkan pengelolaan angkutan batu bara oleh perusahaan lain. Ketika warga Desa Kasang Lopak Alai menyuarakan keresahan akibat aktivitas pengeboran dan pembakaran gas yang menghasilkan kebisingan serta keretakan rumah, respons cepat Pertamina seolah ingin mengubah narasi hubungan perusahaan dengan masyarakat.
Dalam musyawarah tersebut, warga dari RT 01 dan RT 03 menyampaikan keluhan tentang gangguan yang mereka alami. Kepala Desa Kasang Lopak Alai, Pawi, mengapresiasi langkah Pertamina yang bergerak cepat dan mengutamakan dialog.
"Langkah proaktif ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap masyarakat dan berkomitmen mencari solusi terbaik," ujar Pawi.
Pjs Field Manager PEP Jambi Field, Eko Yugi Priyatno, menegaskan komitmen perusahaan untuk menjaga keharmonisan dengan masyarakat. Ia mengatakan,
“Kami percaya bahwa kerja sama dan dialog merupakan kunci utama dalam menyelesaikan setiap permasalahan,"ujarnya, dlam rilis yang diterima Jambi Satu.
Sebagai tindak lanjut, kedua pihak sepakat melaksanakan survei bersama untuk memastikan fakta di lapangan dan mencari solusi terbaik.
PEP Jambi Field menegaskan bahwa seluruh kegiatan operasional dirancang dan dilaksanakan sesuai dengan standar serta regulasi terkait kesehatan, keselamatan, dan perlindungan lingkungan yang berlaku di Indonesia. Melalui respons cepat dan pendekatan dialogis, perusahaan berupaya memperkuat hubungan baik dengan masyarakat sekitar sekaligus memastikan keberlangsungan operasional yang aman dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk berkontribusi pada ketersediaan pasokan energi nasional.
PEP Jambi Field tampaknya ingin memastikan tidak ada celah bagi konflik berkepanjangan. Dengan menekankan transparansi dan dialog sejak awal, perusahaan berupaya menghindari eskalasi ketegangan.
Namun, warga Desa Kasang Lopak Alai mengingatkan bahwa komitmen perusahaan harus dibuktikan dengan tindakan nyata. Seorang warga, Yuliana, mengatakan, "Kami berharap janji-janji ini tidak hanya berhenti di atas kertas. Perbaikan harus benar-benar terasa.”
Isu seperti keretakan rumah dan gangguan kebisingan menyoroti pentingnya pengawasan dan regulasi yang lebih ketat terhadap perusahaan energi yang beroperasi di daerah pemukiman. Respons cepat PEP Jambi Field memberi harapan, tetapi kerja sama jangka panjang dengan masyarakat menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan.
Dalam konteks yang lebih luas, langkah PEP Jambi Field ini mencerminkan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan manusiawi dalam menjalankan operasionalnya. Ketika warga Tanah Sepenggal, Kabupaten Bungo, juga menuntut perhatian atas infrastruktur yang buruk, pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana memastikan pemerintah daerah dan perusahaan tidak abai terhadap kebutuhan masyarakat.(*)
Add new comment