Mengenal BlackRock, 'Hantu' Penguasa Ekonomi Dunia yang Jarang Terdengar

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Premium
IST

Di balik layar perekonomian global, ada satu nama yang jarang terdengar namun memiliki kekuatan luar biasa besar, BlackRock. Perusahaan investasi asal Amerika Serikat ini disebut-sebut sebagai kekuatan tersembunyi yang mampu mengendalikan arah ekonomi, politik, bahkan media di seluruh dunia.

Dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal Smiley Story, diungkap bagaimana BlackRock, yang didirikan oleh Larry Fink pada tahun 1988, tumbuh dari sebuah firma keuangan kecil menjadi raksasa yang mengelola aset senilai lebih dari 10 triliun dolar. Angka ini setara dengan lebih dari 10% total ekonomi dunia, memberikan BlackRock pengaruh yang bahkan melampaui banyak negara.

Kisah BlackRock tak lepas dari ambisi pendirinya, Larry Fink. Awalnya, Fink bercita-cita meraih kekuasaan melalui jalur politik. Namun, ia segera menyadari bahwa kekuasaan sejati ada di dunia keuangan. Setelah karir yang cemerlang dan kejatuhan yang dramatis di First Boston, Fink bangkit dengan mendirikan BlackRock, sebuah perusahaan yang tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga pada manajemen risiko.

Kebangkitan BlackRock tak lepas dari inovasi produk investasi bernama ETF (Exchange-Traded Fund), yang memungkinkan investor untuk berinvestasi di banyak perusahaan sekaligus dengan risiko yang lebih kecil. Produk ini meledak di pasar global dan menjadikan BlackRock sebagai pemain dominan di dunia keuangan.

Kekuatan BlackRock tidak hanya terbatas di sektor keuangan. Perusahaan ini memiliki saham signifikan di hampir semua raksasa teknologi dan media dunia, mulai dari Apple, Microsoft, Google, hingga Disney dan Fox. Hal ini memberikan mereka kendali tidak langsung atas arus informasi global, yang seringkali membuat nama BlackRock sendiri jarang muncul di pemberitaan.

Tak hanya itu, BlackRock juga menjadi andalan pemerintah di saat krisis. Saat krisis keuangan 2008 dan pandemi COVID-19, pemerintah Amerika Serikat menunjuk BlackRock untuk mengelola dana penyelamatan ekonomi senilai miliaran dolar, sebuah langkah yang semakin memperkuat posisi mereka sebagai 'penguasa' tak terlihat di panggung dunia.

Di tengah citra sebagai penjaga moral masyarakat Barat dengan mengusung konsep ESG (Environmental, Social, and Governance), BlackRock justru menuai kritik tajam karena ekspansinya ke Tiongkok. Di saat banyak perusahaan Barat berhati-hati, BlackRock menjadi salah satu perusahaan asing pertama yang mendapat lisensi penuh untuk beroperasi di industri reksa dana Tiongkok.

Langkah ini menimbulkan pertanyaan besar, terutama karena BlackRock juga berinvestasi di perusahaan-perusahaan Tiongkok yang masuk dalam daftar hitam Amerika Serikat, termasuk yang terkait dengan isu pelanggaran hak asasi manusia. Para pengamat khawatir, kedekatan ini tidak hanya akan memperkuat rezim otoriter, tetapi juga memberikan Tiongkok pengaruh atas salah satu entitas keuangan paling kuat di dunia.

Dengan kekuatan yang begitu besar, BlackRock kini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, mereka adalah pilar stabilitas ekonomi global. Di sisi lain, kekuatan mereka yang nyaris tanpa batas menimbulkan pertanyaan serius tentang masa depan demokrasi, transparansi, dan siapa sebenarnya yang memegang kendali atas dunia ini.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network