Jambi – Malam hari di Kota Jambi akan segera berubah. Jika selama ini sudut-sudut kota yang gelap menimbulkan rasa was-was bagi warga, terutama perempuan dan anak-anak, pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Jambi, Dr. H. Maulana, MKM, dan Diza Hazra Aljosha, SE, MA, memiliki misi baru: menjadikan malam di Jambi lebih aman, lebih hidup, dan lebih bermakna melalui program Kampung Terang.
Melalui program ini, Maulana-Diza bertekad mengubah cara warga Jambi menjalani kehidupan malam mereka. Dengan target ambisius pemasangan 30 lampu di setiap Rukun Tetangga (RT) setiap tahun, Kampung Terang adalah langkah pertama menuju kota yang bisa dinikmati di setiap jam. Lebih dari sekadar penerangan jalan, program ini menjadi jawaban bagi keamanan, kenyamanan, dan bahkan penggerak roda ekonomi malam.
Cahaya untuk Rasa Aman: Merangkul Keluarga dan Komunitas di Malam Hari
Kampung Terang dirancang tidak hanya sebagai solusi penerangan, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan sosial. Maulana dan Diza mengerti bahwa cahaya memainkan peran penting dalam membangun rasa aman bagi semua, terutama perempuan dan anak-anak yang kerap merasa terancam dalam kegelapan.
“Saat kota terang, perempuan bisa pulang kerja tanpa khawatir. Anak-anak yang bermain di luar tidak perlu segera kembali ke rumah hanya karena takut gelap,” jelas Diza. “Kampung Terang ini adalah jaminan bahwa malam bukan lagi waktu yang harus ditakuti.”
Maulana menambahkan bahwa cahaya yang memadai di setiap lingkungan juga berperan sebagai penghalang alami bagi tindakan kriminal. Ketika lingkungan terang, aktivitas mencurigakan lebih mudah terpantau, sehingga warga merasa aman dalam menjalani aktivitas malam mereka. “Penerangan ini memberikan perlindungan bagi setiap keluarga. Mereka bisa tidur dengan tenang, tahu bahwa jalanan di sekitar mereka sudah diterangi dengan baik,” ungkapnya.
Atmosfer Kota yang Berubah: Menciptakan Kehidupan Malam yang Lebih Hidup
Dengan Kampung Terang, Maulana-Diza tidak hanya berbicara tentang keamanan, tetapi juga tentang memberikan jiwa baru bagi malam di Kota Jambi. Di banyak kota, kehidupan malam yang ramai sering kali menjadi magnet bagi pendatang dan penggerak ekonomi lokal. Maulana-Diza ingin Jambi mengikuti jejak ini, dengan menciptakan suasana malam yang menyenangkan, aman, dan penuh energi positif.
Bayangkan, dengan adanya penerangan di setiap sudut kota, tempat-tempat yang sebelumnya gelap kini menjadi area yang ramah bagi keluarga dan komunitas untuk berkumpul dan bersosialisasi. Kawasan yang terang benderang akan mengundang para pedagang makanan, kafe-kafe kecil, hingga kegiatan seni dan budaya yang dapat digelar di area terbuka tanpa takut akan gangguan keamanan.
“Dengan penerangan yang baik, kami ingin masyarakat Jambi dapat menikmati kotanya sendiri. Malam hari bukan lagi waktu yang ditakuti, tetapi waktu di mana komunitas bisa saling berinteraksi, meramaikan kota dengan aktivitas yang sehat,” ujar Maulana penuh harap.
Membangkitkan Ekonomi Malam: Peluang bagi Pelaku Usaha Lokal
Bagi Maulana-Diza, Kampung Terang bukan hanya investasi dalam pencahayaan, tetapi juga dalam ekonomi malamKota Jambi. Banyak pelaku usaha kecil – dari pedagang makanan hingga penyedia hiburan malam – sering kali merasa enggan untuk beroperasi di area yang minim penerangan. Melalui program ini, pasangan ini yakin bahwa roda ekonomi malam akan bergerak lebih cepat dan menjangkau lebih banyak orang.
“Lampu-lampu ini akan menarik lebih banyak orang untuk keluar di malam hari, menciptakan peluang bagi para pelaku usaha lokal yang ingin menjual produk mereka. Dari pedagang gorengan hingga kafe kecil, mereka akan merasa lebih aman dan memiliki pelanggan yang lebih banyak,” jelas Diza.
Dengan pencahayaan yang memadai, Maulana-Diza berharap bisa menciptakan ruang-ruang ekonomi baru di malam hari. Warga yang sebelumnya takut keluar malam kini bisa dengan nyaman menikmati kuliner jalanan atau sekadar berjalan-jalan bersama keluarga. Harapannya, kawasan yang terang ini bisa menjadi pusat aktivitas malam yang menggeliatkan perekonomian lokal.
Teknologi Pencahayaan Canggih untuk Masa Depan yang Berkelanjutan
Kampung Terang tidak sekadar menambah jumlah lampu. Maulana-Diza juga mengutamakan lampu LED hemat energiuntuk mengurangi biaya operasional jangka panjang sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Lampu-lampu ini tidak hanya efisien dalam penggunaan energi, tetapi juga lebih tahan lama, sehingga dapat berfungsi optimal selama bertahun-tahun.
Selain itu, pasangan ini berencana memasang teknologi sensor otomatis di lampu-lampu tersebut. Teknologi ini memungkinkan lampu menyala dan mati berdasarkan intensitas cahaya sekitar, memastikan energi tidak terbuang percuma di siang hari. “Kita tidak hanya ingin Kota Jambi terang, tapi juga cerdas. Teknologi sensor ini memungkinkan kita menghemat energi tanpa mengurangi fungsi penerangan,” terang Maulana.
Kolaborasi dengan Warga untuk Merawat Kampung Terang
Maulana-Diza mengerti bahwa untuk menjaga keberlanjutan program Kampung Terang, keterlibatan warga sangat penting. Oleh karena itu, mereka merancang program partisipatif di mana setiap RT akan dilibatkan dalam merawat dan mengawasi penerangan di lingkungan mereka. Setiap kerusakan atau gangguan pada lampu dapat dilaporkan secara langsung ke sistem kota, dan respons perbaikan akan segera dilakukan.
“Lampu-lampu ini adalah milik bersama. Kami ingin masyarakat memiliki peran aktif dalam menjaganya. Setiap RT akan dibekali dengan sistem pelaporan yang mudah, sehingga setiap lampu yang mati atau rusak bisa segera diperbaiki,” kata Diza. “Ini bukan hanya soal teknis, tapi juga membangun rasa memiliki di kalangan warga.”
Cahaya Baru yang Mengubah Wajah Kota Jambi
Kampung Terang adalah lebih dari sekadar program pencahayaan jalan – ini adalah janji untuk menciptakan malam yang aman, kehidupan sosial yang hidup, dan ekonomi lokal yang berkelanjutan. Bagi Maulana-Diza, inisiatif ini adalah awal dari Jambi yang lebih terang, lebih aman, dan lebih ramah untuk semua kalangan.
“Setiap lampu yang terpasang adalah simbol harapan bahwa Jambi bisa menjadi kota yang lebih baik, kota yang hidup di setiap sudutnya, dari pagi hingga malam,” tutup Maulana dengan penuh optimisme.
Dengan Kampung Terang, malam Jambi diharapkan bukan lagi waktu yang gelap dan sunyi, melainkan waktu di mana warga bisa beraktivitas dengan aman, menikmati keindahan kota, dan menghidupkan perekonomian lokal. Sebuah visi yang cerah untuk masa depan, di mana Jambi tidak hanya terang secara fisik, tetapi juga secara sosial, ekonomi, dan komunitas.(*)
Add new comment