Jambi – Pemilihan Walikota Jambi 2024 semakin memanas, dan pasangan Maulana-Diza tampil dengan janji-janji yang tak main-main. Di tengah kekecewaan publik terhadap layanan publik yang kerap dirasa kurang, pasangan ini datang dengan visi yang tajam: reformasi besar di sektor pendidikan dan kesehatan. Mereka tak hanya bicara soal program standar, tetapi menjanjikan gebrakan yang berani dan solutif.
Pendidikan: Tak Lagi Elit, Semua Berhak Maju
Selama ini, akses pendidikan di Jambi masih terkesan timpang. Anak-anak dari keluarga miskin kerap terpinggirkan dari kesempatan untuk melanjutkan pendidikan yang layak. Maulana-Diza tidak tinggal diam. Program beasiswa yang mereka tawarkan bukanlah sekadar formalitas. Mereka berjanji untuk memberikan dukungan penuh bagi siswa berprestasi dari keluarga tidak mampu. Ini bukan hanya janji manis, tetapi rencana konkrit dengan skema pendanaan yang jelas.
“Sudah saatnya kita putus mata rantai kemiskinan melalui pendidikan. Kami tidak ingin melihat satu anak pun yang terpaksa putus sekolah karena tak mampu bayar. Beasiswa ini akan mencakup semua biaya, termasuk kebutuhan penunjang seperti seragam dan buku,” tegas Maulana.
Dengan latar belakang akademis yang kuat, Diza juga menekankan bahwa beasiswa ini bukan hanya untuk pendidikan formal. "Kami akan memperluas beasiswa hingga pendidikan non-formal dan pelatihan keterampilan, agar anak-anak muda siap memasuki dunia kerja dengan skill yang dibutuhkan."
Ini adalah langkah strategis yang mengakar pada visi besar mereka: menciptakan generasi baru Jambi yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Guru dan Teknologi: Bukan Sekadar Formalitas
Di luar beasiswa, Maulana-Diza juga menggarisbawahi perlunya peningkatan kualitas pengajaran. Ini bukan sekadar bicara, tetapi mereka berkomitmen untuk mendobrak kebiasaan lama yang kerap hanya memberikan pelatihan minim kepada guru. Mereka akan mendorong pelatihan rutin dan berkelanjutan, dengan fokus pada teknologi pendidikan yang saat ini masih jauh dari optimal di Jambi.
“Guru adalah ujung tombak perubahan. Kami tidak akan tinggal diam melihat guru-guru kita terjebak dalam metode lama. Kami akan membawa teknologi masuk ke ruang kelas, dan itu berarti pelatihan intensif bagi para guru,” ungkap Maulana dengan tegas.
Di bawah kepemimpinan Maulana-Diza, Jambi tidak akan lagi tertinggal dalam urusan pendidikan digital. Mereka ingin menjadikan kota ini sebagai model pembelajaran berbasis teknologi, yang mampu menghasilkan siswa siap bersaing di era digital.
Infrastruktur Sekolah: Sekolah yang Layak, Bukan Sekadar Janji
Sektor pendidikan di Jambi sering kali diwarnai oleh sekolah-sekolah dengan kondisi fisik yang memprihatinkan. Ini yang menjadi target Maulana-Diza selanjutnya: memperbaiki dan membangun infrastruktur pendidikan yang memadai. Mereka menyoroti bahwa kualitas pendidikan tidak akan bisa dicapai tanpa fasilitas yang mendukung.
Diza dengan tajam menyoroti masalah ini. "Kita sudah terlalu lama membiarkan anak-anak belajar di ruang kelas yang rusak, tanpa laboratorium, tanpa fasilitas yang memadai. Kami tidak akan membiarkan ini terus terjadi. Ada anggaran, ada solusi, dan kami siap eksekusi."
Kesehatan: Prioritas dengan Skala Besar
Di sektor kesehatan, Maulana-Diza membawa narasi yang sama tajamnya. Peningkatan fasilitas kesehatan bukanlah sekadar wacana, tetapi prioritas yang akan dieksekusi di awal masa kepemimpinan mereka jika terpilih. Puskesmas dan rumah sakit akan diperkuat, dengan peralatan modern dan penambahan tenaga medis.
Maulana langsung menegaskan komitmennya, "Kami tidak bisa lagi menunda-nunda peningkatan fasilitas kesehatan. Setiap warga berhak atas layanan kesehatan yang layak, dan kami akan memastikan setiap Puskesmas di Jambi beroperasi dengan peralatan yang memadai."
Program kartu kesehatan yang mereka tawarkan juga menjadi solusi konkret bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak tercakup dalam BPJS. “Tidak ada lagi alasan menunda pengobatan karena tak punya uang. Kesehatan itu hak, bukan barang mewah,” lanjut Maulana.
Sanitasi dan Lingkungan: Langkah Konkret, Bukan Teori
Maulana-Diza juga berencana mengatasi masalah kesehatan lingkungan yang selama ini luput dari perhatian serius. Sanitasi yang buruk dan pengelolaan sampah yang amburadul telah menjadi sumber penyakit di banyak wilayah Jambi. Maulana berjanji akan menerapkan pengelolaan sampah yang lebih efektif dan memperbaiki infrastruktur sanitasi.
“Kita tidak bisa bicara kesehatan tanpa bicara lingkungan. Sanitasi yang buruk hanya akan menambah beban layanan kesehatan, dan kami berkomitmen untuk menangani ini dengan serius,” tegasnya.
Tenaga Medis Profesional: Pengabdian yang Dibutuhkan
Di samping perbaikan infrastruktur, Maulana-Diza juga menyadari pentingnya meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis. Mereka menawarkan program beasiswa untuk calon tenaga medis yang bersedia mengabdi di daerah terpencil. Ini adalah langkah taktis untuk memastikan semua wilayah Jambi, terutama yang terpencil, memiliki tenaga medis yang berkualitas.
"Kita harus memastikan bahwa layanan kesehatan mencapai semua orang, termasuk mereka yang tinggal di pelosok. Kami akan mencetak dokter-dokter muda yang siap bekerja di daerah-daerah yang masih kekurangan tenaga medis," kata Maulana.
Maulana-Diza tidak datang dengan janji kosong. Setiap langkah yang mereka tawarkan adalah solusi nyata untuk masalah nyata yang dihadapi masyarakat Jambi. Di sektor pendidikan, mereka menjamin akses lebih luas dan kualitas yang lebih baik, dari beasiswa hingga infrastruktur sekolah. Di sektor kesehatan, mereka fokus pada peningkatan fasilitas dan akses layanan kesehatan yang terjangkau.
Pasangan ini bukan hanya bicara soal mimpi, tetapi strategi konkret yang siap dijalankan sejak hari pertama. Bagi Maulana-Diza, masa depan Jambi tidak bisa lagi menunggu. Saatnya Jambi bangkit dengan gebrakan nyata, dan mereka siap memimpin perubahan itu.(*)
Add new comment