Sarolangun – Pelaksanaan Operasi Zebra Siginjai 2024 di Kabupaten Sarolangun menunjukkan hasil yang tegas. Hingga hari ke-8 operasi, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sarolangun sudah mengeluarkan 215 surat tilang. Angka ini menjadi gambaran nyata minimnya kesadaran masyarakat terhadap aturan lalu lintas, terutama pengendara roda dua yang masih abai menggunakan helm.
Kasat Lantas Polres Sarolangun, AKP Rio Siregar, menegaskan bahwa operasi ini bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk penegakan hukum tanpa kompromi. "Sebanyak 215 surat tilang telah dikeluarkan, dan mayoritas pelanggar adalah pengendara roda dua yang tidak menggunakan helm. Ini menunjukkan masih banyak yang tidak peduli dengan keselamatan di jalan," ujar Rio dengan nada tegas, Senin (21/10/2024).
Apa yang dilakukan Satlantas Polres Sarolangun ini bukan hanya soal menindak pelanggar, tapi juga memastikan bahwa setiap pelanggaran lalu lintas mendapat sanksi yang setimpal. Helm, sebagai alat keselamatan dasar, seharusnya sudah menjadi kesadaran otomatis bagi pengendara. Namun, realitas di lapangan menunjukkan sebaliknya.
Tidak hanya soal pelanggaran helm, tetapi ada pelanggaran lain yang juga tak kalah serius. Meski AKP Rio Siregar bersyukur tidak ada laporan kecelakaan lalu lintas selama operasi berlangsung, ia mengingatkan bahwa ancaman kecelakaan tetap tinggi jika masyarakat terus mengabaikan aturan.
Dalam operasi yang berlangsung hingga 27 Oktober 2024 mendatang, Rio menegaskan, mereka yang melanggar harus siap dengan konsekuensinya. “Ini bukan soal apakah Anda mau tertib atau tidak. Ini soal tanggung jawab sebagai pengendara. Jika melanggar, Anda harus siap menghadapi hukuman,” katanya tanpa ragu.
Pernyataan Rio menggarisbawahi bahwa penegakan hukum dalam berlalu lintas adalah cerminan dari komitmen negara untuk melindungi warganya. Bukan tanpa alasan, angka kecelakaan di Indonesia seringkali berkaitan erat dengan pelanggaran dasar seperti tidak menggunakan helm atau berkendara tanpa surat-surat resmi.
"Operasi Zebra ini bukan main-main. Setiap pelanggar yang terjaring harus siap menerima sanksi tegas. Kita tidak ingin ada korban jiwa di jalan hanya karena kelalaian atau ketidakpedulian terhadap aturan," tegasnya.
Rio juga mengajak masyarakat untuk berbenah. Ketertiban lalu lintas bukanlah pilihan, melainkan kewajiban. "Tertib berlalu lintas dimulai dari diri sendiri. Jika Anda melanggar, Anda bukan hanya mempertaruhkan nyawa Anda, tetapi juga orang lain," tutup Rio.
Operasi Zebra Siginjai ini menjadi bukti nyata bahwa Satlantas Polres Sarolangun siap menindak setiap pelanggaran dengan tegas, demi menciptakan jalanan yang lebih aman bagi semua. Tidak ada ruang untuk kompromi ketika menyangkut keselamatan berlalu lintas. (*)
Comments
Masyarakat butuhnya itu…
Masyarakat butuhnya itu jalanan yang aman dari begal, aman dari genk motor, tidak ada kenalpot brong.
Lalu Operasi Zebra ini memenuhi kebutuhan siapa?
Add new comment