Pemerintah Kota Jambi menerima dana insentif fiskal sebesar Rp 5 miliar untuk mempercepat penurunan angka stunting di wilayahnya, dengan target menurunkan angka stunting hingga 0 persen.
Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi berhasil mendapatkan dana insentif fiskal senilai lebih dari Rp 5 miliar untuk mempercepat upaya penurunan angka stunting di wilayahnya. Penjabat Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, menyampaikan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk mengatasi permasalahan stunting yang masih menjadi perhatian serius di Kota Jambi.
"Kita mendapatkan dana yang cukup besar untuk mengatasi permasalahan stunting di Kota Jambi, nilainya sekitar Rp 5 miliar," ujar Sri Purwaningsih, Kamis (5/9/2024).
Sri menjelaskan bahwa target tahun ini adalah menurunkan angka stunting di Kota Jambi hingga mencapai 10 persen. Namun, dengan adanya tambahan dana insentif fiskal, ia berharap target tersebut dapat tercapai bahkan di bawah angka yang telah ditetapkan.
"Kalau bisa, tahun ini angka stunting di Kota Jambi 0," tambahnya.
Sri Purwaningsih juga mengingatkan seluruh unsur pemerintahan, mulai dari camat hingga ketua RT, untuk bekerja lebih keras dalam mengidentifikasi dan menangani kasus stunting di wilayah mereka. Ia menekankan pentingnya pendataan yang akurat dan tindakan yang cepat dalam menurunkan angka stunting.
Selain itu, Sri juga meminta camat, lurah, dan RT untuk memiliki data yang akurat terkait kondisi lingkungan mereka, termasuk angka kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan tingkat pengangguran. Menurutnya, data yang akurat akan memudahkan Pemkot Jambi dalam mengambil kebijakan yang tepat sasaran.
"Kami butuh data yang riil untuk membuat kebijakan yang tepat. Oleh karena itu, saya minta agar semua pihak bekerja dengan lebih teliti dan bertanggung jawab," tegasnya.(*)
Add new comment