Batanghari – Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Kabupaten Batanghari menunjukkan tren kenaikan bertahap sepanjang bulan November 2024, memberikan keuntungan signifikan bagi para petani di wilayah tersebut.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Batanghari, pergerakan harga TBS sawit naik hampir Rp200 per kilogram dari awal hingga akhir bulan, terutama untuk kelapa sawit berusia 10-20 tahun.
Pada periode 8-14 November 2024, harga TBS kelapa sawit tercatat sebesar Rp3.505 per kilogram, mengalami kenaikan sebesar Rp102 dibandingkan pekan sebelumnya. Untuk kelapa sawit berusia tertua (25 tahun), harganya mencapai Rp3.240 per kilogram.
Kadisbunak Batanghari, Mara Mulya Pane, menyebut bahwa kenaikan harga ini memberikan angin segar bagi petani sawit di tengah tantangan trek buah yang masih terjadi.
Kenaikan harga TBS berlanjut pada periode 15-21 November 2024. Pemkab Batanghari menetapkan harga TBS kelapa sawit untuk usia 10-20 tahun sebesar Rp3.612 per kilogram, naik Rp107 dibanding pekan sebelumnya. Sementara itu, harga untuk kelapa sawit usia tertua (25 tahun) mencapai Rp3.339 per kilogram
“Update harga TBS dilakukan setiap hari Kamis, dan pada periode ini ada kenaikan sebesar Rp107 per kilogram untuk kelapa sawit usia 10-20 tahun,” jelas Pane.
Pada pekan terakhir November 2024, harga TBS kelapa sawit kembali naik meski dengan kenaikan yang lebih kecil. Untuk usia 10-20 tahun, harga ditetapkan sebesar Rp3.615 per kilogram, naik Rp3 dibandingkan pekan sebelumnya. Kelapa sawit usia tertua (25 tahun) dihargai Rp3.343 per kilogram.
“Dinas terus melakukan pemantauan terhadap tanaman kelapa sawit, terutama yang masih mengalami trek buah,” tambah Pane.
Kenaikan harga ini menjadi kabar baik bagi petani kelapa sawit di Batanghari, yang berharap tren positif ini terus berlanjut hingga akhir tahun. Para petani juga diimbau untuk tetap menjaga kualitas dan produktivitas agar dapat memanfaatkan momentum harga yang menguntungkan ini.(*)
Add new comment