Gagalkan Penyelundupan 3 Ton BBM Ilegal, Polda Jambi Tangkap Warga Musi Rawas Utara

JAMBI– Tim Satgas Penyelundupan Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi kembali menggagalkan aksi penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) olahan ilegal di Jalan Lintas Sumatera, Kabupaten Sarolangun. Dalam operasi ini, petugas berhasil mengamankan sekitar 3 ton BBM olahan ilegal, terdiri dari 2 ton bensin dan 1 ton solar, beserta seorang tersangka berinisial DD (28), warga Musi Rawas Utara, Sumatera Selatan.

"BBM ini berasal dari Musi Rawas Utara dan rencananya akan dibawa ke Kabupaten Bungo," ujar AKBP Reza Khomeini, Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Jambi, dalam keterangan pers, Rabu (18/12/2024).

Selain menangkap tersangka, petugas juga menyita sejumlah barang bukti, antara lain:

• Satu unit mobil Suzuki Carry berwarna silver dengan nomor polisi BG 8540 Q.
• Dua tangki tedmon berkapasitas 1.000 liter, masing-masing berisi solar dan bensin olahan.
• Empat drum besi merah berisi bensin olahan dengan total 822 liter.
• Enam jeriken bensin olahan dengan total 201 liter.

Total barang bukti BBM yang disita mencapai sekitar 3.023 liter, yang diduga hasil pengolahan ilegal di kawasan Musi Rawas Utara.

DD, yang saat kejadian mengemudikan kendaraan tanpa kernet, kini ditahan di Polda Jambi untuk menjalani pemeriksaan intensif. Ia dijerat Pasal 54 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi (Migas), sebagaimana telah diperbarui dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja.

Pasal tersebut mengatur ancaman hukuman maksimal berupa:

• Penjara hingga 6 tahun.
• Denda mencapai Rp60 miliar.

Kasubdit Tipidter AKBP Reza Khomeini menegaskan bahwa penyelundupan BBM olahan ilegal tidak hanya melanggar hukum tetapi juga membahayakan keselamatan publik.

"Operasi semacam ini akan terus kami lakukan sebagai bentuk komitmen memberantas penyelundupan BBM ilegal yang berpotensi merugikan negara dan masyarakat," tambahnya.

Perdagangan BBM olahan ilegal masih marak di berbagai wilayah, terutama di jalur lintas provinsi seperti Jambi, yang sering menjadi titik transit. Praktik ini tidak hanya merugikan perekonomian nasional tetapi juga menciptakan risiko besar, seperti kebakaran akibat pengangkutan yang tidak sesuai standar keselamatan.

Penangkapan ini menjadi sinyal kuat dari Polda Jambi bahwa tindak penyelundupan serupa tidak akan dibiarkan begitu saja. *