Pemecatan mendadak Ketua Golkar Sarolangun, Tontawi Jauhari, memicu gejolak di internal Golkar Jambi menjelang Munas. Tontawi menolak keputusan ini dan menduga adanya manuver politik terkait Pilkada Sarolangun.
Partai Golkar Jambi kembali diguncang konflik internal yang kian memanas menjelang Musyawarah Nasional (Munas) pada 20 Agustus 2024, besok. Setelah Syahirsah, Ketua DPD Golkar Batanghari, kali ini Ketua Golkar Sarolangun, Tontawi Jauhari, mendapati dirinya dipecat secara mendadak dari posisinya.
Tontawi Jauhari, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Sarolangun, mengungkapkan bahwa ia menerima surat pemecatan tertanggal 16 Agustus 2024.
“Surat pemecatan dikirim dalam bentuk PDF, menyebutkan bahwa posisi saya digantikan oleh Plt atas nama Endria,” ujar Tontawi.
Namun, ia menolak keras keputusan tersebut. Tontawi menyebut pemecatannya sebagai tindakan yang tidak sesuai dengan Peraturan Organisasi (PO) dan mekanisme partai.
“Pemecatan ini harus jelas alasannya. Harus ada undangan, penjelasan di mana kesalahan saya. Saya tidak pernah diberi surat peringatan, tiba-tiba saja dipecat,” tegas Tontawi.
Ia juga menyoroti pasal dalam surat pemecatan yang menyebutkan pemecatannya atas saran dari sembilan DPD Golkar kabupaten/kota se-Provinsi Jambi. Namun, setelah konfirmasi dengan beberapa DPD, termasuk Fikar Azami dari Sungai Penuh dan Herman Efendi dari Merangin, Tontawi mendapati bahwa mereka tidak mengakui memberikan rekomendasi tersebut.
"Ini pasal rekayasa, ini pembodohan," tambahnya.
Tontawi juga merasa aneh dengan tuduhan dalam surat pemecatan yang menyebutnya telah merendahkan pimpinan.
"Di mana dan kapan saya merendahkan pimpinan? Tidak ada klarifikasi, tidak ada kesempatan untuk membela diri. Ini sangat mencurigakan, apalagi dilakukan hanya beberapa hari sebelum Munas," ungkapnya, menduga bahwa pemecatan ini terkait dengan perebutan rekomendasi Golkar untuk Pilkada Sarolangun.
Lebih jauh, Tontawi menyatakan bahwa seluruh Pengurus Kecamatan (PK) Golkar di Sarolangun menolak pemecatannya.
“PK Sarolangun protes keras, mereka menyebut ini kezaliman. Saya dipilih oleh PK, dan mereka tidak terima pemecatan sepihak seperti ini,” katanya.
Dalam menghadapi situasi ini, Tontawi berencana mengajukan keberatan resmi ke DPP Golkar dan membawa kasus ini ke Mahkamah Partai.
“Saya tidak akan diam, saya akan lawan keputusan ini. Kita harus jaga marwah partai, tidak boleh ada yang main pecat seenaknya,” tutupnya.
Terpisah, Ketua DPD Golkar Provinsi Jambi Cek Endra memberikan tanggapannya melalui pesan Whatsapp.
"Tidak mungkin dipecat kalau tidak ada sebab,"tegasnya. Cek Endra menegaskan akan memberikan penjelasan lebih rinci di lain waktu.
Pemecatan Tontawi Jauhari, yang terjadi tepat menjelang Munas, menimbulkan spekulasi tentang adanya manuver politik di internal Golkar Jambi. Situasi ini menunjukkan bahwa pertarungan internal di Golkar semakin sengit, dan keputusan-keputusan sepihak seperti ini hanya akan memperparah kondisi.(*)
Comments
Apasaja asal jangan CE
Devide at empera yang dilakukan Jokowi melekat ke CE biang kerok selama 10 th menjabat tidak ada kemajuan kini haus akan kekuasaan mewariskan ke anaknya politik seperti ini harus dimusnahkan jangan sampai berkembang hancur demokrasi kita !
tetap semangatlah wahai bodoh
tetap semangatlah wahai bodoh
Konflik of interest
Ajooor.... Panta konflik of interest
Pak tantowi bupati…
Pak tantowi bupati sarolangun 2024…..
Pohon Beringin
Tampaknya ada oknum yang merubah makna dari Pohon beringin ➡️ Pohon beringin tak lagi di pergunakan sebagai tempat berlindung dan pemersatu umat banyak.
Tampak nya sekarang pohon beringin di jadikan tempat berteduh hanya untuk dinasti keegoisan manusia semata 🤔
Boleh berambisi karena hak setiap orang untuk maju tapi tidak dengan cara yang nggak di luar nurul dan di luar zona yg benar.
Astaghfirullah halazim🤐
Cara utk menang, ya jegal…
Cara utk menang, ya jegal lawannya, sudah diatur dari atas
Add new comment