Membangun Ulang Makna Kebangsaan, Cek Endra Bawa Empat Pilar ke Hati Kaum Muda Jambi

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Politik
IST

Di tengah derasnya arus disinformasi dan fragmentasi sosial yang merapuh, anggota MPR RI (A-280) Fraksi Golkar 2024-2029, Drs. H. Cek Endra, kembali mengingatkan akar jati diri bangsa lewat sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan—Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Bukan sekadar pidato seremonial, kegiatan yang digelar di Kantor DPD Golkar Provinsi Jambi ini terasa seperti pengajian ideologi: khidmat, menyala, dan menyentuh nadi keindonesiaan.

Di hadapan kader Golkar, tokoh masyarakat, aktivis organisasi, pelajar, hingga mahasiswa, Cek Endra menyulut kembali semangat persatuan yang kerap pudar di tengah kegaduhan politik dan gesekan sosial. Sosialisasi ini bukan kegiatan pertama, namun cara Cek Endra menyampaikannya—dengan bahasa yang membumi dan napas yang memanusiakan ideologi—membuat banyak peserta tertegun.

“Empat Pilar ini bukan sekadar hafalan, tapi pegangan hidup. Ini tentang bagaimana kita saling jaga di tengah keberagaman. Jangan biarkan bangsa ini kehilangan arah hanya karena kita abai terhadap dasarnya,” tegasnya dalam sesi sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang berlangsung Sabtu (10/5/2025) itu.

Acara ini sekaligus mempertegas posisi Cek Endra sebagai political educator, bukan hanya legislator. Ia tak hanya bicara soal regulasi, tapi mengajak publik—terutama generasi muda—untuk kembali memahami akar filosofis bangsa. Di satu sisi, ia hadir sebagai representasi politik, namun di sisi lain ia tampil sebagai pewaris moral dari para pendiri bangsa.

Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jambi ini pun tak lupa mengaitkan materi Empat Pilar dengan tantangan aktual—polarisasi politik, krisis ekologi, hingga disrupsi digital—yang dapat menggerus identitas bangsa jika tidak ditopang oleh fondasi nilai yang kokoh.

Salah satu mahasiswa yang hadir, Jihan (21), mengaku terkesan dengan pendekatan yang digunakan. “Saya pikir ini hanya seminar biasa. Tapi ternyata kami diajak berdialog, ditanya tentang makna Pancasila dalam kehidupan nyata. Saya jadi berpikir ulang tentang banyak hal,” katanya usai acara.

Tepuk tangan panjang menutup kegiatan. Tapi sesungguhnya, Cek Endra tak sedang menutup acara—ia membuka kembali ruang diskusi tentang kebangsaan di benak generasi muda Jambi. Dan di tengah kabar-kabar suram soal politik dan elite, momen seperti ini mengingatkan kita bahwa politik tak selalu harus sinis—ia bisa mendidik, menginspirasi, bahkan menyalakan harapan.(*)

Galeri Foto :

Comments

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Permalink

1

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network