Di tengah klaim dan manuver jelang Musda Golkar, nama H. Cek Endra kian kokoh di atas. Ketika Agus Rubiyanto, Bupati Tebo, mengklaim telah mengantongi 8 DPD II Golkar untuk menantang Cek Endra, suasana sempat riuh. Nama-nama daerah disebut. Dukungan diumumkan.
Tapi, fakta di lapangan justru bergerak ke arah sebaliknya.
Jambi Link menemukan bahwa dari delapan yang diklaim, setidaknya lima DPD II mulai membatalkan dukungan secara diam-diam. Beberapa bahkan kembali ke barisan CE dan menyatakan komitmen untuk menjaga stabilitas partai.
"Kami tak ingin Golkar Jambi gaduh. Pak Cek Endra itu pembina kami sejak awal," ujar Mustakim, Ketua DPD II Tanjab Timur.
Musda ini bukan lagi soal siapa paling muda, paling baru, atau paling ambisius. Tapi, siapa yang konsisten.
Cek Endra adalah wajah kontinuitas. Mantan Bupati Sarolangun dua periode. Ketua DPD Golkar Jambi dua periode. Loyalis sejati partai yang merawat kader hingga ke desa-desa.
Sementara Agus Rubiyanto—meski punya semangat—dinilai belum menapak cukup dalam di struktur. Bahkan sebagian pengurus menyebut langkahnya terlalu prematur, tanpa narasi ideologis.
"Kami tak menolak kader muda. Tapi bukan begini caranya. Ini partai, bukan ajang coba-coba," ujar salah satu Ketua DPD II di kawasan barat Jambi.
Arah Jelas Menuju Aklamasi
Pemilik Suara | Total | Pro CE | Pro ARB | Netral |
---|---|---|---|---|
DPD II Kab/Kota | 11 | 9 | 2 | - |
Ormas Pendiri/Sayap | 4 | 3 | - | 1 |
DPD I (internal) | 1 | 1 | - | - |
DPP (Ketum) | 1 | 1 | - | - |
TOTAL | 17 | 14 | 2 | 1 |
Minimal 12 suara untuk aklamasi. CE sudah di angka 14.
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, telah memberi sinyal kuat bahwa DPP tak akan mentolerir manuver yang berpotensi memecah suara di daerah.
Dalam forum tertutup dengan pengurus DPD I, Bahlil menyebut Golkar Jambi butuh kesinambungan.
"Kita butuh kesinambungan. Kita tidak bisa bangun partai dengan konflik internal," tegasnya seperti disampaikan salah satu ketua DPD II.
Kalimat ini diam-diam jadi kompas. Di Jambi, arah itu bermuara pada Cek Endra.
Musda Golkar Jambi 2025 tak lagi jadi ajang pertarungan dua tokoh. Tapi jadi panggung legitimasi atas sistem yang teruji. CE bukan menang karena manuver. Tapi karena ia tetap hadir ketika yang lain sibuk membangun baliho.
Dan restu Bahlil bukan basa-basi. Itu adalah tanda bahwa pusat ingin Jambi tetap solid, tetap kuning.(*)
Add new comment