JAMBI – Polemik izin Stockpile Batu Bara PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) di Aur Duri, Kota Jambi, kembali memanas. Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih, menolak keras permohonan izin pembangunan stockpile yang sebelumnya telah menuai gelombang protes warga.
Namun, keputusan akhir kini berada di tangan Wali Kota terpilih, Dr. Maulana. Akankah ia mengikuti jejak Sri dan tetap menolak, atau justru melunak dan memberi celah bagi PT SAS?
Dalam pertemuan bersama Wali Kota dan Wakil Wali Kota Jambi terpilih periode 2025-2030, Sri menegaskan Pemkot Jambi tak akan memberi izin.
"Sepanjang RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) menyebutkan bahwa lokasi itu untuk pemukiman dan pertanian, maka tidak ada ruang untuk stockpile di sana," tegasnya, Senin (10/2/2025).
Sri juga memastikan, Pemkot telah menyiapkan surat resmi penolakan, namun masih menunggu waktu yang tepat untuk dikirim.
Sebelumnya, rencana PT SAS mengelola stockpile batu bara di Aur Duri menuai perlawanan sengit dari warga Aur Kenali dan sekitarnya. Setahun lalu, warga sempat menggelar unjuk rasa besar-besaran, menuntut proyek dibatalkan karena dinilai melanggar tata ruang dan membahayakan lingkungan.
Tak hanya itu, puncak aksi demonstrasi terjadi pada Hari Jadi Provinsi Jambi ke-67, 6 Januari 2024, ketika ratusan warga mendatangi DPRD Provinsi Jambi.
Koordinator aksi, Jamhuri, kala itu dengan lantang menyuarakan tuntutan warga.
"Negara tak boleh kalah oleh kartel dan mafia! Jangan biarkan demokrasi tunduk pada oligarki, tolak stockpile!" seru Jamhuri dalam orasinya.
Namun, meski penolakan warga sudah jelas, PT SAS tetap bersikeras mencari cara agar proyek mereka bisa jalan.
Kasus ini menjadi ujian besar bagi kepemimpinan Maulana di awal masa jabatannya. Jika ia tetap menolak, berarti berpihak pada warga dan menjaga tata ruang kota. Jika ia melunak, akan muncul spekulasi bahwa ada kepentingan lain yang bermain.(*)
Add new comment