PAN Tanjabtim Memanas Pasca Kekalahan Laza, PAW Sulpani Diprotes

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

JAMBI – Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Jambi kembali menjadi sorotan. Kali ini, usulan pemberhentian Sulpani sebagai anggota DPRD Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) dan rencana Pergantian Antar Waktu (PAW) kepada Musabaqoh memicu kontroversi di internal partai. Surat bertanggal 29 November 2024 yang beredar luas itu ditandatangani oleh Ketua DPD PAN Tanjabtim, Zumi Laza, dan Sekretaris Ambo Tang.

Langkah ini menimbulkan tanda tanya besar, mengingat Sulpani merupakan satu-satunya anggota DPRD PAN di Tanjabtim yang berhasil memenangkan pasangan Zumi Laza-Muhammad Aris di basis Kecamatan Rantaurasau, saat mayoritas kader PAN di 10 kecamatan lain gagal.

Kekalahan Zumi Laza Picu Gejolak

Sulpani, yang meraih suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif di daerah pemilihan Tanjabtim 2, menjadi target pemberhentian di tengah kekecewaan PAN atas hasil Pilkada Tanjabtim. Pasangan Zumi Laza-Muhammad Aris kalah telak dari pasangan Dillah Hikmah Sari-Muslimin Tanja, termasuk di basis kuat PAN seperti Kecamatan Muarasabaktimur, tempat Zilawati, Ketua DPRD Tanjabtim, gagal mendulang suara.

Ironisnya, meski Sulpani membuktikan loyalitasnya dengan membawa kemenangan bagi PAN di basisnya, surat pemberhentiannya justru muncul setelah kekalahan Zumi Laza. Langkah ini memunculkan spekulasi bahwa kekalahan Zumi Laza menjadi pemicu keputusan tersebut.

Senior PAN sekaligus mantan Ketua DPRD Tanjabtim, Mahrup, mengaku heran dengan keputusan ini. “Sulpani satu-satunya yang berhasil memenangkan pasangan yang diusung partai di basis. Tapi kenapa justru dia yang diusulkan untuk diberhentikan? Ini aneh," kata Mahrup.

Ketua DPW PAN Jambi, H. Bakri, sebelumnya menekankan pentingnya loyalitas kader terhadap keputusan partai, terutama dalam Pilkada serentak 2024. Namun, kasus Sulpani mencerminkan ironi di tubuh PAN.

Loyalitas Sulpani yang berhasil membawa kemenangan di Rantaurasau tidak mendapat penghargaan, sementara kader di kecamatan lain yang gagal tampak tidak mendapat konsekuensi serupa.

Kisruh di Tanjabtim memperpanjang deretan evaluasi PAN di Pilkada serentak. Sebelumnya, PAN juga gagal di Muaro Jambi, di mana pasangan Masnah Busro-Zulkifli hanya mampu meraih posisi ketiga. Ketua DPW PAN Jambi, H. Bakri, sudah menginstruksikan evaluasi menyeluruh, termasuk kemungkinan sanksi bagi kader yang tidak loyal.

Namun, kasus di Tanjabtim menunjukkan kompleksitas lebih dalam. Di saat evaluasi seharusnya fokus pada kader yang gagal, justru kader yang berkontribusi besar seperti Sulpani yang menjadi korban.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network