Operasi besar yang dilakukan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri dan Polda Jambi terus membuka tabir jaringan narkoba yang menguasai peredaran narkoba di Provinsi Jambi. Setelah berhasil menangkap Helen, seorang bandar narkoba besar yang dikenal mengendalikan jaringan narkoba di Jambi, polisi kini tengah memburu seorang pria berinisial Ts atau Tikui, yang berhasil melarikan diri saat hendak ditangkap.
Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia, menyatakan bahwa penangkapan Helen dan empat kaki tangannya, yakni Diding, C, CH, Y, dan A, merupakan bagian dari upaya menumpas jaringan narkoba yang telah lama menjadi ancaman serius bagi masyarakat Jambi. Namun, satu anggota penting dari jaringan ini, Tikui, berhasil lolos dari upaya penangkapan.
"Yang bersangkutan melarikan diri, dan sekarang masih dalam pengejaran," ungkap Kombes Mulia pada Kamis (10/10/2024).
Tikui, yang diketahui memiliki hubungan erat dengan lima orang yang sudah ditangkap, diyakini sebagai salah satu aktor kunci dalam operasi besar narkoba ini.
"Untuk T masih dalam pengejaran," lanjutnya.
Tikui adalah saudara kandung Helen. Ia disebut-sebut sebagai bandar kakap yang kini diincar polisi.
Usai menangkap Helen, tim Bareskrim Polri dan Polda Jambi, yang dipimpin Direktur Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Mukti Juharsa sempat menggrebek kediaman Tikui, di kawasan Jelutung, Kota Jambi. Penggrebekan dilakukan pada Kamis pagi, kemarin.
Namun, Tikui tidak berada di tempat. Ia diduga sudah melarikan diri sebelum tim datang menggrebek.
"Iya. Yang bersangkutan inisial T melarikan diri,"kata Kabid Humas Polda Jambi.
Penangkapan Helen yang terjadi di Jakarta pada Rabu, 10 Oktober 2024, merupakan hasil kerja sama erat antara Bareskrim Polri dan Polda Jambi, setelah penyelidikan mendalam yang berawal dari viralnya video seorang ibu membubarkan lapak narkoba di Jambi. Dari investigasi ini, polisi berhasil mengidentifikasi bahwa Helen adalah dalang di balik peredaran narkoba di berbagai lapak-lapak tersebut.
Keberhasilan menangkap Helen bersama empat kaki tangannya merupakan pukulan telak bagi jaringan narkoba di Jambi. Namun, dengan Tikui yang masih berkeliaran, polisi terus bergerak cepat untuk menutup seluruh celah dari jaringan narkoba ini. Tikui diyakini memiliki informasi dan peran penting dalam operasi peredaran narkoba di Jambi, sehingga penangkapannya menjadi prioritas utama bagi tim investigasi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jambi belum memberikan detail lebih lanjut mengenai barang bukti yang disita dalam operasi ini.
"Sementara ini, informasi dari penyidik seperti itu. Untuk detail lainnya, nanti kami kroscek dengan tim penyidik," kata Kombes Mulia.
Reaksi Positif dari Tokoh Adat dan Masyarakat
Penangkapan Helen dan pengejaran Tikui mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk Ketua Lembaga Adat Melayu Jambi (LAM), Hasan Basri Agus (HBA). HBA, yang juga merupakan anggota DPR RI dua periode, memuji kinerja Kapolda Jambi, Irjen Pol Rusdi Hartono, dalam menumpas jaringan narkoba di wilayah Jambi. HBA menekankan pentingnya dukungan penuh dari masyarakat untuk terus mendukung upaya penegak hukum dalam memberantas narkoba yang merusak generasi muda Jambi.
Kapolda Jambi, yang telah mendapatkan gelar adat "Dubalang Sakti Utomo" dari LAM Jambi, terus mendapatkan dukungan moral dari masyarakat adat atas usahanya menjaga keamanan Jambi.
"Kapolda Jambi Pak Rusdi sudah dikenal sebagai Kapolda nomor satu di Indonesia. Kami selalu mendukung sepenuhnya langkah beliau," ujar HBA, menegaskan bahwa langkah pemberantasan narkoba adalah prioritas utama untuk menjaga masa depan Jambi.(*)
Add new comment