Opini

| ada 0 komentar

"Kehati-hatian dalam mengelola anggaran bukan lambang kelambanan, melainkan tanda kedewasaan birokrasi".

Oleh: Dr. Fahmi Rasid
Dosen U. Muhammadiyah Jambi

| ada 0 komentar

Ketika Ditanya Tentang Cita-Citanya Untuk Masa Depan, Ia Menjawab Dengan Sederhana : “Saya Hanya Ingin Melihat Anak-Anak Jambi Bisa Berdiri Tegak Di Tanahnya Sendiri. Mereka Harus Bisa Menjadi Tuan Di Negeri Sendiri.”

Oleh : Dr. Fahmi Rasid — Hasil Diskusi dengan Samsul Riduan, S.T. (Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Anggota Fraksi PDI Perjuangan)

| ada 0 komentar

(Prof. Dr. Mukhtar Latif, MPd)

(Guru Besar & Ketua Senat UIN STS Jambi)

| ada 0 komentar

Oleh : Fahmi Rasid
Dosen UM. JAMBI

Di suatu sudut Kabupaten Bungo, kisah kecil yang sarat makna tumbuh dari rumah sederhana. Dulu, rumah itu beratap bocor, berdinding lapuk, dan berlantai tanah. Setiap kali hujan datang, penghuni rumah harus menampung air dengan ember dan berjaga agar ular tidak masuk dari celah lantai. Namun kini, suasana itu telah berubah total. Rumah yang dulu nyaris roboh kini berdiri kokoh, bersih, dan nyaman untuk dihuni. Di wajah pemiliknya, tersungging senyum syukur yang tulus.

| ada 0 komentar

Oleh : Fahmi Rasid
Ketua LPM Kel. RAWASARI

"Indonesia akan maju, karena dipimpin oleh orang baik, yang mencintai bangsanya dengan sepenuh hati"

| ada 0 komentar

Prof. Dr. Mukhtar Latif, MPd
(Ketua ICMI Orwil Jambi - Guru besar UIN STS Jambi)

Pendahuluan

| ada 0 komentar

Oleh. Prof. Dr. Mukhtar Latif
(Tenaga ahli gubernur Jambi - Guru Besar UIN STS Jambi)

Sebuah Paradigma Akademis

| ada 0 komentar

Oleh : Dr. FAHMI RASID
Ketua LPM Kel. RAWASARI

| ada 0 komentar

Oleh : Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd
Tenaga Ahli Gubernur Jambi, Ketua ICMI Orwil Jambi – Guru Besar UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

A. Pendahuluan

Fenomena kemiskinan ekstrem di Indonesia, khususnya di Provinsi Jambi, masih menjadi tantangan serius pembangunan manusia.
Data BPS (2025) menunjukkan jumlah penduduk miskin Jambi mencapai 270.940 jiwa (7,19 %), sedangkan kelompok miskin ekstrem sekitar 8.000 rumah tangga tersebar di Sarolangun, Merangin, Tebo, dan Tanjab Timur.

| ada 0 komentar

M

Prof. Dr. Mukhtar Latif, M.Pd.
(Tenaga Ahli Gubernur Jambi - Guru Besar UIN STS Jambi)

A. Pendahuluan
Fenomena buta aksara al-Qur’an masih menjadi salah satu problem laten umat Islam Indonesia. Dalam konteks keindonesiaan yang mayoritas Muslim, kemampuan membaca, memahami, dan mengamalkan al-Qur’an seharusnya menjadi tolok ukur kemajuan spiritual dan moral bangsa. Namun data menunjukkan bahwa tingkat literasi al-Qur’an masih jauh dari ideal.