Benturan Malam di Simpang Sungai Rengas

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

Minggu malam itu, suasana Jalan Lintas Jambi-Bungo di Simpang Sungai Rengas, Kecamatan Marosebo Ulu, tampak lengang seperti biasa. Warga setempat sudah terbiasa dengan ketenangan jalan di malam hari, hanya diselingi deru kendaraan yang melintas sesekali. Namun, tepat pukul 20.15 WIB, dentuman keras memecah malam, mengubah ketenangan itu menjadi tragedi.

Di tengah jalan, dua sepeda motor—sebuah Jupiter dan Vega ZR—berhantam keras. Suara logam yang berbenturan terdengar sampai ke rumah-rumah warga terdekat. Saat debu mereda, tubuh-tubuh yang tak bergerak tampak tergeletak di jalan. Sebuah kecelakaan fatal baru saja terjadi.

Irawan Dayat, seorang warga dari RT 05 Desa Tanjung Putra, sedang dalam perjalanan pulang. Dia mengendarai motor Jupiter-nya dengan kecepatan tinggi, tanpa menyadari bahaya yang mengintai di depannya. Di sisi lain, Iwel (25) dan penumpangnya, Dina (21), mengendarai motor Vega ZR mereka dengan lampu utama yang mati, menyelinap dalam gelap malam.

Takdir membawa kedua pengendara ini bertemu dalam situasi tragis. Jarak yang terlalu dekat, dengan kondisi jalan yang minim penerangan, menyebabkan kedua motor saling beradu di lajur kanan. Dentuman keras itu bukan hanya suara benturan logam, tapi juga nasib yang terbungkus dalam malam itu.

Irawan, seorang pria yang dikenal ramah di desanya, tidak pernah pulang lagi. Luka parah di kepalanya, serta hantaman keras dari tabrakan, mengakhiri hidupnya di tempat kejadian. Tubuhnya yang tak lagi bernyawa dikerumuni warga yang datang membantu, namun semuanya sudah terlambat.

Di sisi lain, Iwel dan Dina, yang sempat terlempar dari motor mereka, mengalami luka serius di bagian kepala. Mereka dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan kritis. Malam itu, bukan hanya mereka yang terluka, tetapi juga hati-hati orang yang mencintai mereka, dihantui kecemasan akan nasib orang yang mereka sayangi.

Iptu Agung Prasetyo, Kasat Lantas Polres Batanghari, menghela napas panjang ketika menyampaikan berita duka kepada publik. Ia tahu betul bahwa kecelakaan ini bisa dicegah jika saja lampu utama motor Vega ZR menyala, atau jika kecepatan kendaraan lebih terkendali. Namun, penyesalan selalu datang terlambat.

“Jarak terlalu dekat, dan dengan kecepatan tinggi, bagian depan Jupiter menabrak Vega ZR secara frontal,” ucap Iptu Agung saat memberikan keterangannya.

Kecelakaan ini menjadi pengingat pahit bagi warga setempat bahwa di jalan raya, sekecil apapun kelalaian bisa berujung pada tragedi besar.

Malam itu, Jalan Lintas Jambi-Bungo menjadi saksi bisu atas pertemuan takdir yang membawa kesedihan mendalam bagi banyak orang. Di antara dentuman logam dan raungan sirene, tersimpan kisah tentang kehilangan dan harapan yang terputus. Tidak ada yang tahu pasti apa yang ada di benak Irawan saat melaju kencang di jalan itu. Tidak ada yang bisa mengira bahwa Iwel dan Dina, yang hanya berniat menempuh perjalanan biasa, akan mendapati diri mereka di ambang maut.

Kini, jalan yang dulunya biasa saja, telah berubah menjadi tempat yang penuh kenangan pahit bagi mereka yang terlibat. Sebuah ingatan yang akan terus terpatri di hati setiap pengendara yang melintasinya, sebagai pengingat akan rapuhnya hidup di atas roda yang berputar cepat.

"Benturan di Simpang Rengas" adalah cerita tentang kecepatan, kelalaian, dan nasib yang tak terduga di jalan raya. Kisah ini bukan sekadar tentang kecelakaan tragis, tetapi tentang kehidupan yang hilang dalam sekejap, dan betapa pentingnya keselamatan dalam setiap perjalanan yang kita tempuh.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network