Dua Kader PDIP Berebut Restu di Pilkada Tanjab Barat, Siapa yang Akan Tersingkir?

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Politik
IST

Polemik memanas di internal PDIP Tanjab Barat menjelang Pilkada 2024. Dua kader kuat, Cici Halimah dan M. Amin, berebut restu DPP. Keputusan ini bisa memicu friksi atau memperkuat soliditas partai. Siapa yang akan tersingkir?


Pilkada Tanjab Barat semakin dekat, namun arah dukungan PDIP masih menjadi teka-teki yang memicu spekulasi dan ketegangan di kalangan kader serta masyarakat. Dua figur kuat dari partai ini, Cici Halimah dan M. Amin, tengah bersaing ketat untuk mendapatkan restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, dan keputusan ini diprediksi bakal menjadi penentu arah politik di Tanjab Barat ke depan. Namun, di balik dinamika tersebut, terselip potensi konflik internal yang bisa meledak kapan saja.

Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto, memilih untuk bungkam saat ditanya soal arah dukungan partainya.

"Belum, masih menunggu DPP, kita tunggu saja ya," ujar Edi.

Jawaban ini bukannya meredakan ketegangan, justru memperkuat dugaan bahwa ada tarik-menarik kuat di internal PDIP. Ketika didesak soal kandidat yang akan dipilih, Edi hanya memberikan jawaban singkat, “Yang jelas yang terbaik.”

Potensi Konflik

Pernyataan Edi ini jelas mengindikasikan adanya friksi yang belum terselesaikan di dalam partai. Sebagai partai pemenang Pemilu 2024 di Tanjab Barat dengan perolehan 7 kursi dari 35 kursi di DPRD, PDIP memiliki kekuatan penuh untuk mengusung calon sendiri tanpa harus berkoalisi dengan partai lain. Namun, keputusan DPP yang lamban ini memunculkan tanda tanya besar: apakah PDIP benar-benar solid?

Sorotan publik kini tertuju pada bagaimana DPP PDIP akan menangani persaingan internal yang semakin panas ini. Apakah DPP akan mengambil keputusan yang mampu merangkul kedua belah pihak dan menjaga soliditas partai? Atau justru, keputusan ini akan menyingkirkan salah satu pihak dan memicu perpecahan yang lebih dalam? Mengingat bahwa kedua calon, Cici Halimah dan M. Amin, memiliki basis pendukung yang kuat, keputusan DPP sangat mungkin menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja.

Cici Halimah, dengan rekam jejak politik yang solid dan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, jelas bukan sosok yang bisa dianggap remeh. Namun, di sisi lain, M. Amin juga memiliki pengaruh kuat di akar rumput dan dikenal sebagai figur yang dekat dengan masyarakat. Dukungan dari DPP akan menentukan siapa yang benar-benar menjadi calon unggulan PDIP di Pilkada Tanjab Barat.

Namun, pertanyaannya adalah, apakah DPP mampu melihat ini sebagai kesempatan untuk memperkuat partai, atau malah sebaliknya, membiarkan friksi internal ini menggerogoti fondasi soliditas PDIP di Tanjab Barat? Di tengah ketidakpastian ini, publik dan simpatisan partai hanya bisa menunggu dengan harap-harap cemas.

Yang tak kalah penting adalah bagaimana masyarakat Tanjab Barat akan menilai keputusan DPP PDIP ini. Apakah mereka akan mendukung penuh calon yang diusung, atau justru berpaling ke kandidat lain yang dinilai lebih representatif? Mengingat tingginya harapan masyarakat untuk perubahan di Tanjab Barat, keputusan DPP PDIP ini tak hanya akan menentukan arah politik lokal tetapi juga kredibilitas partai di mata publik.

Polemik ini semakin memanas dan menjadi perhatian, bukan hanya di internal PDIP tetapi juga di kalangan masyarakat dan pengamat politik. Jika tidak dikelola dengan baik, persaingan internal ini bisa berujung pada perpecahan yang merugikan partai secara keseluruhan. Pilkada Tanjab Barat tahun ini sepertinya tidak hanya akan menjadi ajang pertarungan politik lokal tetapi juga ujian bagi PDIP dalam menjaga soliditas dan kepercayaan publik.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network