Adu Gelut Pelajar Wanita di Kota Jambi Viral di Media Sosial

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST


JAMBI – Sebuah video yang memperlihatkan dua pelajar wanita saling adu fisik di pinggir jalan, lengkap dengan seragam olahraga sekolah, mendadak viral di media sosial. Kejadian ini, yang diduga terjadi di kawasan Citra Land, Kota Jambi, memicu perhatian luas masyarakat.

Dalam video yang beredar, kedua remaja putri itu terlihat saling tarik rambut hingga bergulat di tengah sorakan teman-temannya. Ironisnya, alih-alih melerai, para saksi justru menyemangati perkelahian tersebut.

“Lagi, terus Tari, dudukin Tari!” teriak salah satu perekam video, yang tampaknya mengenal salah satu pelajar bernama Tari.

Sorakan riuh terus terdengar di sepanjang video. “Ayo-ayo, tarik lagi!” kata seseorang di antara kerumunan.

Perkelahian yang berlangsung di pinggir jalan ini tidak hanya mencoreng citra para pelajar, tetapi juga menunjukkan kurangnya pengawasan dan kesadaran akan dampak buruk dari aksi kekerasan.

Dalam video, salah satu pelajar tampak kesakitan akibat kalah dalam perkelahian. Namun, bukannya dihentikan, sorakan dari teman-temannya semakin memperkeruh suasana.

Dugaan bahwa peristiwa ini terjadi di Jambi diperkuat oleh plat nomor kendaraan yang terlihat dalam video, yang bertuliskan kode BH, serta keterangan lokasi yang beredar di media sosial.

Hingga kini, pihak berwenang maupun sekolah terkait belum memberikan pernyataan resmi mengenai kejadian ini. Namun, masyarakat berharap agar pihak sekolah segera menindaklanjuti kasus ini, memberikan pembinaan kepada pelajar yang terlibat, dan mencegah insiden serupa di masa depan.

Video ini menuai berbagai komentar dari warganet. Banyak yang mengecam aksi kekerasan tersebut dan menyoroti kurangnya intervensi dari orang-orang di sekitar.

“Ke mana guru-gurunya? Kok dibiarkan seperti ini,” tulis seorang warganet.

“Malunya bukan main, pelajar kok kelakuannya begini. Semoga ada tindakan tegas,” komentar lainnya.

Namun, ada pula yang menilai peran media sosial dalam memperburuk situasi. “Ini contoh buruknya media sosial, malah dijadikan hiburan daripada dicegah,” tulis seorang pengguna.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan terhadap pelajar, baik oleh orang tua, guru, maupun masyarakat. Tidak hanya soal disiplin, tetapi juga nilai-nilai moral dan etika yang harus ditanamkan sejak dini.

Bagi warga Jambi, kasus ini menjadi perhatian serius, terutama di era digital di mana peristiwa seperti ini dengan mudah menyebar dan memengaruhi citra generasi muda. Diharapkan pihak berwenang dan sekolah dapat memberikan solusi dan pembinaan yang tepat agar insiden serupa tidak terulang.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network