Pemadaman karhutla di Desa Rantau Panjang, Kumpeh, Muaro Jambi, menghadapi tantangan serius akibat kekurangan sumber air dan kondisi lahan gambut. Danrem 042/Gapu Jambi memerintahkan pembuatan sekat kanal untuk menampung air guna memadamkan kebakaran yang terus meluas.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, kini menghadapi tantangan serius dalam proses pemadaman. Kesulitan utama dalam upaya tersebut adalah kekurangan sumber air dan kondisi lahan gambut yang membuat api sulit dipadamkan.
Dalam upaya mengatasi kendala ini, Danrem 042/Gapu Jambi memerintahkan petugas lapangan untuk membuat sekat pada kanal guna menampung air yang diperlukan untuk pemadaman. Perintah ini bertujuan untuk mengatasi masalah air yang sangat dibutuhkan dalam memadamkan kebakaran lahan gambut yang terus meluas.
Mayor Inf Beni, Perwira Penghubung Kodim 0415 Jambi, yang dihubungi untuk konfirmasi, menyatakan bahwa pembuatan sekat kanal tersebut dilakukan melalui kerja gotong royong. "Hari ini, kami dari Danrem 042/Gapu Jambi, melalui Pabung 0415 Jambi, melakukan peninjauan lokasi dan membangun sekat pada sungai untuk menjaga pasokan air di area kebakaran," jelas Mayor Beni.
Sekat kanal ini sangat penting untuk mempertahankan dan bahkan menambah debit air di Sungai Ranau, yang menjadi sumber air utama bagi upaya pemadaman. "Kami telah mengamati bahwa bagian kiri dan kanan Sungai Ranau sudah terbakar, meskipun tidak sepenuhnya. Oleh karena itu, pembasahan sangat diperlukan. Kami menggunakan metode Water Intake, di mana setelah sekat dibangun, sistem Water Intake akan membantu dengan menyedot air dari Sungai Batanghari ke Sungai Ranau," tambahnya.
Dengan upaya ini, diharapkan kebakaran yang mengancam lahan gambut di Kumpeh dapat segera diatasi sebelum api meluas lebih jauh. Namun, tantangan yang dihadapi petugas di lapangan menunjukkan betapa sulitnya memadamkan api di lahan gambut yang memiliki karakteristik unik dan membutuhkan penanganan khusus.(*)
Add new comment