JAMBI – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi, Ibnu, menyampaikan bahwa suhu udara di Kota Jambi dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan.
Berdasarkan pengamatan BMKG, suhu maksimum di Kota Jambi tercatat mencapai 34 derajat Celsius, yang dirasakan cukup menyengat oleh masyarakat.
“Beberapa hari ini, suhu di Kota Jambi relatif tinggi, berkisar di angka 34 derajat. Ini dipengaruhi oleh pergerakan awan yang justru lebih terkonsentrasi ke arah utara Australia, sehingga mengurangi potensi pembentukan awan di wilayah Jambi,” jelas Ibnu, Jumat (11/4/2025).
Meskipun suhu udara tinggi, Ibnu menegaskan bahwa wilayah Provinsi Jambi masih berada dalam periode transisi akhir musim hujan. Oleh sebab itu, potensi hujan diperkirakan masih akan terjadi hingga bulan Mei.
“Masyarakat perlu tetap waspada karena hujan masih berpotensi turun. April hingga Mei adalah periode transisi, dan cuaca bisa berubah secara tiba-tiba,” ujarnya.
BMKG Provinsi Jambi juga menyampaikan bahwa awal musim kemarau diperkirakan akan dimulai pada Juni 2025. Wilayah Kerinci dan Sungai Penuh disebut akan menjadi daerah pertama yang mengalami peralihan musim.
“Musim kemarau diperkirakan akan mulai masuk pada Juni, dengan Kerinci dan Sungai Penuh sebagai wilayah awal yang akan terdampak,” tambah Ibnu.
Ibnu mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kecukupan cairan tubuh, mengingat suhu udara yang tinggi dapat berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi dan kelelahan akibat panas.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai kemungkinan cuaca ekstrem selama masa peralihan, seperti angin kencang, hujan lebat sesaat, serta sambaran petir yang kerap terjadi pada musim pancaroba.
BMKG akan terus memberikan pembaruan informasi cuaca secara berkala dan meminta warga untuk mengakses kanal resmi BMKG atau melalui aplikasi informasi cuaca untuk pemantauan yang lebih akurat. (*)
Add new comment