KPwBI Jambi Imbau Masyarakat Tingkatkan Literasi Keaslian Uang untuk Cegah Peredaran Uang Palsu

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

JAMBI – Menanggapi laporan adanya temuan uang palsu di salah satu SPBU di Kerinci Sungai Penuh, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jambi, Warsono, mengingatkan pentingnya literasi masyarakat terkait keaslian uang Rupiah. Ia menyatakan bahwa peredaran uang palsu cenderung bersifat lokal atau regional dan membutuhkan koordinasi lintas instansi untuk penanganannya.

“Kasus uang palsu lebih tepat dikonfirmasi ke pihak kepolisian. Meski demikian, potensi adanya uang palsu harus tetap diwaspadai. Kami terus berupaya meminimalisir hal ini melalui peningkatan literasi masyarakat terkait ciri-ciri keaslian uang Rupiah,” ujar Warsono, Selasa (24/12/2024).

Bank Indonesia (BI) secara berkala menyosialisasikan program Cinta Bangga Paham Rupiah (CBP Rupiah) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keaslian uang. Melalui kegiatan ini, masyarakat dibekali pengetahuan praktis, seperti mengenali ciri-ciri keaslian uang melalui metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang).

“Edukasi masyarakat tentang cara mengenali keaslian uang adalah fokus utama kami, karena publik memainkan peran penting dalam menjaga kepercayaan terhadap Rupiah sebagai mata uang nasional,” kata Warsono.

Selain edukasi, BI juga berinovasi dalam mengembangkan fitur keamanan pada uang Rupiah. Setiap penerbitan uang baru dilengkapi dengan teknologi anti-pemalsuan terkini, memastikan uang Rupiah lebih sulit untuk dipalsukan.

Bank Indonesia bekerja sama dengan berbagai instansi melalui Botasupal (Badan Koordinasi Pemberantasan Rupiah Palsu) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 123 Tahun 2012. Forum ini melibatkan lembaga seperti:

  • Badan Intelijen Negara (BIN)
  • Kepolisian RI
  • Kejaksaan Agung
  • Kementerian Keuangan
  • Bank Indonesia

Koordinasi yang kuat antara instansi ini bertujuan untuk memantau, mendeteksi, dan menindak kasus peredaran uang palsu.

Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa uang yang diterima, terutama dalam transaksi tunai, menggunakan metode 3D. Jika ditemukan indikasi uang palsu, masyarakat diharapkan segera melapor ke pihak berwenang atau kantor BI setempat.

“Langkah pencegahan dimulai dari masyarakat itu sendiri. Periksa keaslian uang setiap kali bertransaksi, dan jangan ragu melaporkan jika menemukan uang yang mencurigakan,” tegas Warsono.

Bank Indonesia juga memastikan akan terus memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat guna memperkuat kesadaran dan kepercayaan terhadap mata uang nasional.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network