Langgar Jam Operasional, Sepuluh Truk Batu Bara Ditindak Polres Sarolangun

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Daerah
IST

Senja baru saja berganti malam ketika deru mesin truk menggelegar di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Pelawan. Di tengah kesunyian yang mulai membalut kawasan itu, suara knalpot sepuluh truk batu bara memecah ketenangan. Tapi perjalanan mereka tidak berlangsung lama. Aparat Polres Sarolangun telah siap menyergap.

Malam itu, Senin (9/12/2024), sepuluh truk yang hendak mengangkut batu bara ke Bengkulu diberhentikan oleh petugas lalu lintas. Pelanggaran mereka jelas: melintas di luar jam operasional yang telah ditetapkan melalui Surat Edaran Bupati Sarolangun tertanggal 27 Mei 2024.

Kasat Lantas Polres Sarolangun, AKP Rio Rienaldy Siregar, memimpin langsung operasi tersebut. Dengan suara tegas, ia mengingatkan pengemudi dan perusahaan angkutan batu bara tentang pentingnya mematuhi aturan.

“Truk ini hendak mengangkut batu bara ke Bengkulu, tetapi berhasil kami amankan karena melanggar jam operasional yang telah ditentukan,” kata Rio.

Jam operasional angkutan batu bara telah disepakati bersama masyarakat, yakni dari pukul 20.00 hingga 05.00 WIB. Namun, malam itu, para pengemudi truk tampaknya mengabaikan kesepakatan tersebut.

“Jalan ini milik negara dan masyarakat umum. Mereka harus patuh pada peraturan yang berlaku. Jangan anggap jalan ini milik perusahaan,” tegas Rio, menggarisbawahi kekesalan publik terhadap praktik pelanggaran semacam ini.

Kehadiran truk batu bara yang melintas di luar jadwal bukan hanya persoalan pelanggaran aturan. Di tengah lalu lintas yang kerap padat, truk-truk besar ini sering memicu kemacetan, mengganggu kenyamanan pengguna jalan, bahkan menimbulkan bahaya keselamatan.

Bagi masyarakat Sarolangun, pelanggaran semacam ini sudah lama menjadi momok. Keluhan tentang angkutan batu bara yang melintas di siang hari atau jam-jam sibuk kerap membanjiri ruang diskusi publik, dari meja warung kopi hingga media sosial.

“Kenapa harus melanggar jam operasional? Kami ini butuh jalan yang aman dan lancar, bukan raksasa besi yang bikin macet,” keluh salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Tindakan tegas malam itu bukan sekadar penegakan aturan. Bagi Rio dan jajaran Polres Sarolangun, ini adalah pesan jelas kepada pemilik angkutan batu bara.

“Kami meminta para pemilik angkutan batu bara untuk mematuhi aturan ini demi kenyamanan bersama. Tidak ada toleransi bagi mereka yang melanggar,” ujar Rio.

Penangkapan sepuluh truk malam itu diharapkan menjadi pengingat bahwa jalan umum adalah fasilitas bersama, bukan sarana yang dapat dimanfaatkan semaunya oleh satu pihak.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network