Deflasi Cabai Merah dan Rawit di Jambi: Pasokan Melimpah, Petani Terancam Rugi

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Berita
IST

Provinsi Jambi mengalami deflasi pada komoditas cabai merah (-0,76 persen) dan cabai rawit (-0,14 persen) akibat pasokan yang melimpah. Hal ini diungkapkan oleh Agus Sudibyo, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jambi, dalam rilis bulanan pada Senin (2/12/2024).

Menurut Pantun Bukit, pengamat ekonomi, cuaca yang mendukung selama empat bulan terakhir telah membuat cabai tumbuh subur, menyebabkan oversupply dan harga turun drastis.

"Pasokan berlebih ini membuat harga cabai turun signifikan, sehingga memicu deflasi," ujar Pantun pada Rabu (4/12/2024).

Pantun mengungkapkan bahwa harga cabai yang terlalu rendah, seperti Rp10 ribu per kilogram, memberikan ancaman serius bagi petani. Potensi kerugian besar ini dikhawatirkan akan membuat petani enggan menanam cabai di masa depan, sehingga dapat mengganggu kestabilan pasokan dan harga.

"Harga cabai yang rendah jelas merugikan petani. Pemerintah harus segera mengambil langkah konkret untuk menjaga keseimbangan produksi dan harga agar petani tetap mau menanam," tegas Pantun.

Sebagai solusi, Pantun menyarankan pemerintah untuk memanfaatkan teknologi pengolahan hasil panen. Dengan mengolah cabai menjadi bubuk atau pasta, pasokan cabai berlebih dapat diolah sehingga memberikan nilai tambah bagi petani.

"Teknologi pengolahan hasil panen harus dimanfaatkan. Edukasi kepada petani dan masyarakat juga perlu dilakukan agar siklus harga cabai yang ekstrem dapat dihentikan," ungkapnya.

Pantun juga mengingatkan pemerintah untuk menjaga keseimbangan antara produksi dan harga jual, agar deflasi yang terjadi saat ini tidak berbalik menjadi inflasi tinggi di masa depan.

"Strategi jangka panjang sangat penting agar sektor pertanian, khususnya di Jambi, tetap berkelanjutan. Jika tidak, siklus harga cabai yang fluktuatif ini akan terus merugikan petani dan pasar," jelasnya.

Langkah yang Harus Diambil Pemerintah

  1. Stabilisasi Harga: Pemerintah perlu memastikan ada kebijakan yang melindungi petani dari fluktuasi harga yang merugikan.
  2. Diversifikasi Produk: Mendorong pengolahan cabai menjadi produk olahan seperti sambal, bubuk, atau pasta.
  3. Edukasi Petani: Memberikan pelatihan kepada petani tentang teknik pertanian berkelanjutan dan manajemen panen.
  4. Distribusi Pasar: Mencari pasar alternatif, baik lokal maupun ekspor, untuk menampung kelebihan produksi.

Dengan langkah-langkah tersebut, deflasi cabai yang saat ini menjadi isu dapat diatasi tanpa mengorbankan kesejahteraan petani. Diharapkan kebijakan yang diterapkan juga dapat menciptakan sistem pertanian yang lebih stabil dan tangguh di masa depan. (*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network

 

Terkait