Di tengah keheningan sejarah yang terpendam ribuan tahun, Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Candi Muaro Jambi mendapat perhatian istimewa. Minggu (24/11/2024), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (Kepala Bappenas) Rachmat Pambudy bersama Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos., M.H., meninjau proyek pembangunan museum dan pemugaran candi yang didanai APBN.
Bukan sekadar kunjungan, momentum ini mengukir komitmen besar untuk melestarikan warisan budaya nusantara. Proyek ini mencakup pemugaran dua candi utama, Candi Kotomahligai dan Candi Parit Duku, serta revitalisasi kanal-kanal kuno—jejak nyata teknologi peradaban masa lampau.
Budaya yang Bangkit dari Puing-puing
Saat meninjau, rombongan mengenakan perlengkapan keselamatan, mengingat proyek senilai ratusan miliar ini sedang dalam tahap konstruksi. Menteri Rachmat, dengan tatapan penuh perhatian, mengecek kondisi bangunan. Baginya, proyek ini bukan sekadar fisik, tetapi simbol kebangkitan budaya yang lama terabaikan.
“Kami sangat mengapresiasi langkah Pemprov Jambi. Proyek ini tidak hanya menjaga sejarah, tetapi juga menjadi tonggak untuk kebudayaan Indonesia di masa depan,” ujar Menteri Rachmat.
Gubernur Al Haris menambahkan, pembangunan ini menjadi jawaban atas kebutuhan mendesak untuk memajukan kebudayaan dan pariwisata Jambi. "KCBN Candi Muaro Jambi adalah kebanggaan kita. Pembangunan ini akan memperkuat identitas budaya Jambi di tingkat nasional dan internasional," kata Al Haris.
Kekaguman di Candi Kedaton
Rasa kagum semakin bertambah saat Menteri Rachmat mengunjungi Candi Kedaton, tak jauh dari lokasi proyek museum. Melihat luasnya kawasan ini, ia menyebut Candi Muaro Jambi sebagai "harta karun budaya" yang perlu dikembangkan secara serius.
“Ini luar biasa. Kawasan seluas ini menyimpan potensi besar sebagai pusat budaya dan wisata internasional,” ungkapnya.
Lebih dari Sekadar Proyek
Kunjungan ini turut dihadiri Ketua PKK Provinsi Jambi, Sekda Provinsi Jambi, Kepala BPK Wilayah V Jambi, Kadis Kominfo, dan Karo Administrasi Pimpinan. Kehadiran mereka menunjukkan bahwa proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan langkah strategis untuk melibatkan semua pihak dalam pelestarian budaya.
Kawasan Candi Muaro Jambi tidak hanya dicanangkan sebagai situs budaya, tetapi juga pusat pendidikan, penelitian, dan wisata berbasis sejarah. Dengan revitalisasi yang terus berjalan, tempat ini diharapkan menjadi destinasi wisata utama yang menghubungkan masa lalu dan masa depan bangsa.
Candi Muaro Jambi: Dari Jambi untuk Dunia
Di bawah langit Jambi yang biru, Candi Muaro Jambi kini tak lagi hanya menjadi saksi bisu peradaban. Ia berdiri sebagai simbol kebanggaan budaya Indonesia, dengan harapan besar di pundaknya—menjadi mercusuar warisan budaya dunia. Proyek ini bukan hanya tentang pembangunan, tetapi juga tentang kebangkitan warisan bangsa. (*)
Add new comment