Kota Jambi – Dengan hanya tersisa dua bulan menuju hari pemilihan, pasangan Dr. dr. Maulana, MKM dan Diza Aljosha Hazrin, SE, MA diprediksi menjadi pemenang dalam Pilwako Jambi 2024. Hasil survei terbaru dari lembaga penelitian PUTIN memperlihatkan bahwa pasangan ini memimpin dengan 69,30% suara, meninggalkan pasangan H. Abdul Rahman (HAR) dan Andi M. Guntur yang hanya memperoleh 27,00%.
Survei yang dilakukan pada tanggal 12-17 September 2024 ini menunjukkan betapa sulitnya bagi pasangan H. Abdul Rahman (HAR) dan Andi M. Guntur untuk mengejar ketertinggalan, terutama dengan waktu kampanye yang semakin menipis. Dengan hanya dua bulan tersisa sebelum pemilihan, Maulana-Diza semakin kokoh di puncak elektabilitas, sementara HAR-Guntur harus bekerja ekstra keras untuk membalikkan keadaan yang terlihat semakin sulit.
Menurut Hatta, yang memaparkan hasil survei tersebut, pasangan Dr. dr. Maulana, MKM dan Diza Aljosha Hazrin, SE, MA saat ini unggul dengan perolehan suara mencapai 69,30%. Hasil ini menunjukkan jarak yang signifikan dibandingkan pesaing terdekat mereka, pasangan H. Abdul Rahman (HAR) dan Andi M. Guntur, yang hanya mengumpulkan 27,00% dukungan. Sementara itu, masih ada 3,70% responden yang belum menentukan pilihan atau memilih merahasiakan preferensi politik mereka.
Survei ini juga memperlihatkan bagaimana masyarakat Jambi mendapatkan informasi terkait calon Walikota mereka. Media sosial muncul sebagai sumber informasi utama, dengan 23,30% responden mengaku mengandalkannya. Baliho, poster, stiker, dan spanduk menjadi sumber informasi berikutnya, mencapai 25,30%, sementara informasi dari mulut ke mulut juga memiliki peran penting dengan 19,00% responden.
Faktor penentu bagi banyak pemilih dalam memutuskan pilihan politik mereka, menurut survei, adalah program atau visi dan misi yang ditawarkan para kandidat. Sebanyak 33,00% responden mengakui bahwa visi dan misi merupakan alasan utama mereka. Selain itu, 15,50% responden menyebut sosok calon yang merakyat sebagai faktor kunci, dan 12,70% lainnya mengutamakan kinerja yang terbukti.
Dedy, seorang analis politik, menjelaskan keunggulan pasangan Maulana-Diza didukung oleh strategi komunikasi yang sangat efektif dan program yang merakyat.
"Saat ini, Maulana dan Diza telah berhasil membangun citra kuat sebagai pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Program 'Kota Jambi Bahagia' yang mereka usung benar-benar resonan dengan kebutuhan masyarakat Kota Jambi, terutama di masa yang penuh tantangan ini," jelasnya.
HAR-Guntur berada dalam posisi yang sulit. Dengan angka 27,00% di survei, selisih yang besar ini menjadikan peluang mereka untuk mengejar dukungan publik sangat kecil.
"Selisih suara yang lebar ini akan sangat sulit untuk dipangkas dalam waktu dua bulan, terutama jika melihat bagaimana Maulana-Diza telah berhasil mendominasi perhatian publik dengan kampanye yang konsisten dan efektif," tambah Dedy.
Salah satu faktor yang memperkuat posisi Maulana-Diza adalah tingginya partisipasi pemilih muda, yang tertarik dengan kehadiran Diza sebagai figur milenial yang dianggap mewakili generasi muda Kota Jambi. Ini ditambah dengan strategi kampanye berbasis digital, yang mengoptimalkan media sosial sebagai alat utama dalam menjangkau pemilih. Survei PUTIN menunjukkan bahwa 23,30% responden mendapatkan informasi politik mereka dari media sosial, sumber utama yang digunakan Maulana-Diza untuk memperkuat pesan kampanye mereka.
Dalam konteks ini, meskipun HAR-Guntur terus berupaya menggalang dukungan, waktu yang tersisa dan celah elektabilitas yang besar membuat peluang mereka semakin tipis. Dedy menambahkan bahwa kecuali ada peristiwa politik besar atau strategi kampanye revolusioner yang bisa menarik simpati masyarakat secara masif, HAR-Guntur akan sulit mengejar ketertinggalan.
"Untuk HAR-Guntur, fokus utama mereka saat ini seharusnya adalah menjaga basis dukungan yang ada, karena peluang untuk mengejar perolehan suara Maulana-Diza semakin kecil," ujarnya.
Dengan peta elektoral yang semakin jelas dan Maulana-Diza diprediksi menjadi pemenang Pilwako Jambi, tensi politik di Kota Jambi diperkirakan akan meningkat. Namun, Dedy mengingatkan bahwa meskipun persaingan politik memanas, penting bagi kedua pasangan calon untuk mengedepankan adu gagasan ketimbang serangan pribadi.
"Maulana-Diza mungkin memimpin, tetapi menjaga kualitas demokrasi tetap menjadi prioritas. Persaingan yang sehat dan berbasis program harus menjadi inti dari Pilwako ini," pungkas Dedy.(*)
Add new comment