TANJABTIM — Langit gelap dan angin kencang menjadi pemandangan sehari-hari bagi masyarakat pesisir Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim) di penghujung tahun ini. Para nelayan, yang menggantungkan hidup dari hasil laut, kini harus memilih: bertahan di rumah dengan penghasilan nihil atau melawan ombak demi dapur yang tetap berasap.
Musim angin kencang yang biasa terjadi dari akhir tahun hingga Februari, menurut Yanto, seorang nelayan dari Kecamatan Kuala Jambi, bukanlah hal baru. Namun, gelombang tinggi yang menyertainya selalu menjadi ancaman besar.