Kabupaten Sarolangun menempati peringkat pertama dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Provinsi Jambi, menjelang Pilkada serentak 2024. Bawaslu Sarolangun siapkan langkah antisipasi untuk memastikan pemilu berjalan aman dan lancar.
Sarolangun – Kabupaten Sarolangun kini menempati peringkat teratas dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) di Provinsi Jambi, dengan skor tinggi mencapai 26,05. Peringkat ini menempatkan Sarolangun dalam kategori IKP yang paling rawan menjelang Pilkada serentak pada 27 November 2024. Temuan ini menggarisbawahi perlunya perhatian serius dan langkah antisipasi dari semua pihak yang terlibat.
Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan oleh Bawaslu Provinsi Jambi terhadap 11 kabupaten/kota, serta rilis dari Bawaslu RI, Sarolangun mencatatkan posisi penting dalam daftar daerah rawan. Namun, kerawanan yang dimaksud bukan berkaitan dengan keamanan masyarakat (kamtibmas), melainkan lebih kepada tantangan dalam proses penyelenggaraan pemilu.
Aspriadi, anggota Bawaslu Sarolangun, menjelaskan bahwa kerawanan ini merujuk pada potensi masalah dalam internal penyelenggaraan pemilu. "Berdasarkan evaluasi dari pemilu sebelumnya pada Februari 2024, kerawanan yang dimaksud lebih kepada tantangan dalam proses penyelenggaraan pemilu, bukan pada aspek kamtibmas," ujar Aspriadi.
Penilaian ini didasarkan pada pelaksanaan Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Februari 2024 yang lalu. Berdasarkan evaluasi tersebut, Bawaslu mengidentifikasi beberapa titik kritis yang membutuhkan perhatian ekstra untuk memastikan Pilkada berjalan lancar.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sarolangun, Mudrika, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi potensi kerawanan ini. "Kami sudah melakukan pemetaan wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Dengan persiapan yang matang, Insya Allah, Pilkada Sarolangun akan berjalan aman dan lancar," kata Mudrika.
Dengan posisi Sarolangun yang berada di puncak daftar kerawanan, Bawaslu menegaskan pentingnya koordinasi yang lebih intensif antara semua pihak, termasuk aparat keamanan, penyelenggara pemilu, dan masyarakat. Tujuannya jelas: memastikan proses demokrasi ini berjalan dengan baik dan menciptakan hasil yang dapat diterima semua pihak.
Langkah antisipasi ini diharapkan dapat meminimalkan potensi masalah yang dapat merusak proses pemilu, memastikan bahwa Pilkada 2024 di Sarolangun tidak hanya berlangsung secara aman, tetapi juga transparan dan adil.(*)
Add new comment