DARI ALAM KE AKSI : TRANSFORMASI KERINCI, MERANGIN, DAN SUNGAI PENUH SEBAGAI KAWASAN SWASEMBADA

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Opini
IST

Bupati Kerinci, Monadi, : “Kerinci tidak bisa berjalan sendiri. Untuk menjadi kawasan pangan dan energi, kami butuh dukungan penuh dari Provinsi. Jika Kerinci, Merangin, dan Sungai Penuh bisa bersatu, saya yakin Jambi akan lebih cepat maju.”

OLEH : FAHMI RASID

JAMBI ADALAH TANAH YANG DIBERKAHI. Hamparan hijau yang luas, pegunungan menjulang, dan aliran sungai yang tak pernah lelah mengalir, semuanya seakan bersekutu untuk menghadirkan sumber kehidupan. Alam yang indah ini bukan sekadar pemandangan, melainkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan demi kesejahteraan masyarakat. Kini, melalui RPJMD Provinsi Jambi 2025–2029, tiga daerah unggulan : KABUPATEN KERINCI, KABUPATEN MERANGIN, DAN KOTA SUNGAI PENUH, diproyeksikan sebagai pusat swasembada pangan, air, dan energi. Sebuah gagasan besar yang berangkat dari kekayaan alam, dan diarahkan untuk masa depan generasi muda Jambi.

Optimisme itu tumbuh karena fondasi sudah ada. Data menunjukkan sektor pertanian masih menjadi penopang ekonomi Jambi, menyumbang lebih dari sepertiga PDRB. Ribuan tenaga kerja menggantungkan hidupnya dari sawah, kebun, dan ladang. Pada 2025, jumlah penduduk bekerja meningkat, sementara tingkat pengangguran bisa ditekan hingga sekitar 4,48 persen. Angka ini menjadi bukti bahwa sektor riil tetap menyerap tenaga kerja, terutama generasi muda yang berani mengambil peran di bidang pertanian modern.

Dari sisi kesejahteraan, Jambi juga menunjukkan kemajuan. Tingkat kemiskinan menurun dari 7,58 persen pada Maret 2023 menjadi 7,26 persen pada September 2024. Inflasi pun terkendali di kisaran rendah, sekitar 2 persen pada awal 2025. Kondisi ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk hidup lebih tenang, harga pangan lebih stabil, dan daya beli masyarakat tetap terjaga. Inilah modal sosial yang kuat untuk membangun swasembada.

Namun, mimpi besar tidak bisa hanya bersandar pada potensi alam dan pencapaian awal. Perlu sinergi yang nyata antara pemerintah provinsi dengan kabupaten/kota. RPJMD menegaskan arah itu. Melalui forum Musrenbang, para pemimpin daerah duduk bersama, menyatukan visi, dan berkomitmen melaksanakan program secara terpadu. Gubernur Jambi Al Haris menegaskan : “RPJMD ini adalah arah pembangunan kita bersama. Tidak ada lagi pembangunan yang berjalan sektoral. Kita harus menyatukan visi antara provinsi dan kabupaten/kota, agar Jambi benar-benar bisa melompat maju.”

Kerinci, dengan tanah suburnya, adalah lumbung pangan alami. Padi, sayuran, hingga kopi dan teh tumbuh subur di lereng gunung. Jika dikelola dengan teknologi modern dan distribusi yang baik, Kerinci dapat menjadi pusat ketahanan pangan Jambi. Merangin, dengan aliran sungai derasnya, menyimpan energi besar. Proyek PLTA di wilayah ini menjadi bukti bahwa potensi energi air tidak lagi hanya rencana, tetapi sudah bergerak menuju realitas. Sementara Sungai Penuh, kota di ketinggian, dapat menjadi simpul integrasi : pusat pendidikan, perdagangan, dan inovasi yang mendukung kawasan swasembada.

Semua potensi itu harus diarahkan pada satu tujuan : generasi muda yang lebih sejahtera. Mereka adalah pewaris tanah Jambi, dan merekalah yang akan menikmati atau menderita akibat keputusan hari ini. Karena itu, keterlibatan pemuda tidak bisa ditunda. Mereka harus hadir sebagai petani modern yang paham teknologi, sebagai insinyur energi yang merancang pembangkit ramah lingkungan, atau sebagai pengelola air yang cerdas dalam menghadapi perubahan iklim. Pemerintah berkewajiban membuka ruang, memberikan pelatihan, dan memastikan mereka mendapat kesempatan nyata.

Bupati Kerinci, Monadi, dalam Musrenbang baru-baru ini juga menekankan pentingnya kolaborasi: “Kerinci tidak bisa berjalan sendiri. Untuk menjadi kawasan pangan dan energi, kami butuh dukungan penuh dari provinsi. Jika Kerinci, Merangin, dan Sungai Penuh bisa bersatu, saya yakin Jambi akan lebih cepat maju.” Pernyataan ini menegaskan bahwa swasembada bukan hanya program teknis, melainkan tekad politik dan sosial yang harus dirawat bersama.

Tentu, tantangan tidak kecil. Hutan yang terancam deforestasi, lahan yang rentan degradasi, banjir yang kerap melanda di musim hujan, dan kebutuhan energi yang terus meningkat. Tetapi justru tantangan ini bisa menjadi pemacu untuk bekerja lebih serius. Reboisasi, pengelolaan lahan berkelanjutan, hingga teknologi irigasi modern harus menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi swasembada. Alam harus dijaga agar tetap produktif, sekaligus lestari.

RPJMD Provinsi Jambi 2025–2029 juga menargetkan Sasaran Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota dalam rangka mendukung sasaran pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi rata-rata 6,1% (2025-2029) dan 7,0% (2029) di akhir periode. Target ini memang tinggi, namun tidak mustahil jika sektor pangan, air, dan energi benar-benar menjadi lokomotif pembangunan. Misalnya, dengan pembangunan PLTS apung di Danau Kerinci yang berpotensi menghasilkan hingga 800 MW energi, atau PLTA Merangin dengan kapasitas di atas 100 MW. Proyek-proyek ini, jika terealisasi, tidak hanya memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga membuka lapangan kerja, mengurangi ketergantungan pada energi fosil, dan menjadikan Jambi lebih mandiri.

Harapan besar ini semakin realistis ketika melihat adanya sinergi yang nyata. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota sudah menandatangani kesepakatan bersama, memastikan bahwa program besar tidak berhenti di dokumen, melainkan turun ke lapangan. Kepala daerah, OPD, hingga pemerintah pusat hadir dalam forum perencanaan, membicarakan kebutuhan riil, dan menyesuaikannya dengan visi jangka panjang. Dengan sinergi ini, tidak ada lagi daerah yang berjalan sendiri-sendiri. Semua bergerak ke arah yang sama: swasembada pangan, air, dan energi.

Optimisme semakin kuat jika kita menengok ke masyarakat. Semangat petani yang tetap menanam meski harga kadang fluktuatif, nelayan yang terus melaut meski cuaca sering tak menentu, dan generasi muda yang mulai terjun ke bisnis berbasis teknologi dan lingkungan—semua adalah tanda bahwa Jambi memiliki energi sosial yang besar. Jika energi sosial ini bertemu dengan energi politik yang konsisten dan energi alam yang melimpah, maka masa depan Jambi akan bersinar terang.

“DARI ALAM KE AKSI” bukan sekadar judul, tetapi sebuah ajakan. Ajakan untuk tidak berhenti mengagumi keindahan Jambi, tetapi bergerak memanfaatkannya secara bijak. Ajakan untuk tidak hanya melihat potensi, tetapi mewujudkannya dalam kebijakan, program, dan kegiatan nyata. Ajakan untuk menjadikan setiap aliran sungai sebagai sumber energi, setiap lahan subur sebagai lumbung pangan, dan setiap tetes air sebagai penopang kehidupan.

Akhirnya, kita semua harus percaya bahwa Jambi bisa. Kerinci, Merangin, dan Sungai Penuh bisa menjadi kawasan swasembada yang menjadi kebanggaan. Generasi muda Jambi bisa menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton. Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota bisa bekerja sejalan, bukan berjalan sendiri-sendiri. Seperti dikatakan Gubernur Al Haris: “Kalau kita satu langkah, satu irama, maka mimpi besar Jambi swasembada pangan, air, dan energi akan menjadi kenyataan.” Jika optimisme ini dipegang teguh, jika kerja nyata terus dilanjutkan, maka dalam beberapa tahun ke depan kita akan melihat Jambi berdiri gagah : mandiri dalam pangan, kuat dalam energi, dan bijak dalam mengelola air. Itulah warisan terbesar yang bisa kita berikan kepada anak cucu kita kelak.

Referensi :

  1. Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2024). Berita Resmi Statistik: Perkembangan Tingkat Kemiskinan di Provinsi Jambi September 2024. BPS Provinsi Jambi.
  • Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. (2025). Berita Resmi Statistik: Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Februari 2025. BPS Provinsi Jambi.
  • Bappeda Provinsi Jambi. (2025). Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2025–2029. Pemerintah Provinsi Jambi.
  • Berita Anda. (2025, April 24). RPJMD Provinsi Jambi 2025–2029 Dimatangkan, Bupati Monadi: Penting Satukan Visi Daerah. Diakses dari: https://beritaanda.net
  • Rubrik Jambi. (2025, Juni 6). Bupati H.M. Syukur Sampaikan Ranperda RPJMD 2025–2029. Diakses dari: https://rubrikjambi.com
  • Biocf Jambi. (2025). Indikator Makro Ekonomi Provinsi Jambi 2024–2025. Badan Informasi dan Statistik Pembangunan Daerah Jambi. Diakses dari: https://biocf.jambiprov.go.id
  • Scribd. (2025). Rancangan Awal RPJMD Provinsi Jambi Tahun 2025–2029 – Bappeda. Diakses dari: https://id.scribd.com/document/914790015

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network