Senin siang yang seharusnya menjadi waktu kepulangan biasa bagi siswi SMAN 1 Muaro Jambi, berubah menjadi mimpi buruk. Viral di media sosial, seorang siswi sekolah tersebut menjadi korban begal oleh oknum driver ojek online. Peristiwa ini menghebohkan warga dan memicu kekhawatiran mendalam terhadap keamanan anak-anak mereka.
Wajah pucat dan ketakutan menyelimuti siswi SMAN 1 Muaro Jambi itu saat ia ditemukan oleh warga. Ia baru saja pulang sekolah dan memesan ojek online untuk perjalanan ke rumahnya di Kembar Lestari. Namun, di tengah perjalanan, harapannya untuk sampai dengan selamat sirna. Oknum driver ojek online yang seharusnya mengantarnya, malah merampas handphone dan uang di dalam tasnya.
Warga sekitar yang melihat siswi itu langsung berusaha menenangkannya. Gadis itu tampak lemas dan lesu, jilbabnya terbuka dan suaranya gemetar ketika menjawab pertanyaan-pertanyaan dari warga. "Naik apo tadi?" tanya seorang warga yang prihatin. "Naik ojek," jawabnya lirih. Ketika ditanya lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa ia menaiki ojek Maxim. Di sepanjang jalan, ia mengalami teror yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Tidak ada yang tahu pasti di mana titik lokasi pembegalan itu terjadi. Namun, warga setempat tidak tinggal diam. Mereka segera membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Korban diduga mengalami trauma berat akibat kejadian tersebut. Ketakutan jelas tergambar di wajahnya, dan ia membutuhkan waktu untuk pulih, baik secara fisik maupun mental.
Polsek Telanaipura Kota Jambi segera turun tangan setelah laporan diterima. Mereka tengah menyelidiki kasus ini dan berusaha mengidentifikasi pelaku yang meresahkan. Pihak kepolisian berjanji akan menangani kasus ini dengan serius dan menindak tegas pelaku yang terlibat dalam aksi kriminal ini.
Kejadian ini mengingatkan kita semua bahwa keamanan di jalan masih menjadi isu serius, terutama bagi kaum muda yang rentan terhadap tindakan kriminal. Para orang tua di Muaro Jambi dan sekitarnya kini semakin waspada dan khawatir dengan keselamatan anak-anak mereka saat bepergian.
Warga berharap agar pihak berwenang dapat segera menangkap pelaku dan memberikan rasa aman kembali kepada masyarakat. Hingga saat itu tiba, semua berharap tidak ada lagi siswi yang harus mengalami teror serupa dalam perjalanan pulang dari sekolah.
Peristiwa ini membuka mata banyak pihak akan pentingnya menjaga keamanan anak-anak, terutama ketika menggunakan jasa transportasi online. Diperlukan sistem yang lebih ketat dalam seleksi driver dan pengawasan yang lebih intensif agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada dan memilih layanan transportasi yang terpercaya.
Dengan kejadian ini, semoga ada perubahan signifikan dalam sistem keamanan publik, sehingga semua orang, terutama anak-anak, dapat merasa aman di mana pun mereka berada.(*)
Add new comment