JAMBI – Polda Jambi kembali mengungkap perkembangan terbaru kasus pembunuhan sadis terhadap Linceria Silalahi (51), wanita yang ditemukan tewas bersimbah darah di ruko miliknya kawasan Simpang Rimbo, Kecamatan Alam Barajo, Senin (24/11/2025).
Pihak kepolisian menyebut telah mengamankan beberapa orang yang diduga terlibat dalam kematian tragis tersebut. Informasi ini disampaikan langsung oleh Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Jimmy Christian Samma, Jumat (5/12/2025).
“Ya benar, kita sudah amankan beberapa orang. Tapi semuanya masih kita dalami,” ujar Jimmy saat dikonfirmasi.
Meski begitu, polisi belum mengungkap identitas maupun peran masing-masing terduga pelaku. Seluruh petunjuk, barang bukti, hingga kemungkinan motif masih diproses intens oleh tim penyidik Ditreskrimum Polda Jambi.
“Nanti kami sampaikan kalau semua sudah terang,” tegas Jimmy.
Kasus ini sebelumnya menyita perhatian publik karena hasil autopsi mengungkap korban mengalami sejumlah luka serius di bagian kepala dan wajah, diduga akibat benda tajam. Luka tersebut menunjukkan adanya kekerasan kuat sebelum korban dinyatakan meninggal.
Korban ditemukan tewas di dalam ruko sekitar pukul 15.00 WIB oleh kakak kandungnya, Reni Ermida Silalahi (54). Reni curiga karena adiknya tidak merespons panggilan dari luar rumah.
“Ku gedor-gedor ini, tidak ada bunyi. Ku ke belakang tengok pintu dapur terbuka. Ku telepon la adik-adik aku. Terus adik coba buka pintu ternyata dak dikunci. Kami masuk, langsung ditemukan la dia tergaletak, sudah berserakan darah,” tutur Reni.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan di dalam rukonya di Jalan Lingkar Barat II, Kelurahan Simpang Rimbo. Polisi menduga pembunuhan terjadi pada malam atau pagi hari sebelum korban ditemukan.
Hingga kini, polisi masih mendalami:
- Jejak pelaku di lokasi kejadian
- Kemungkinan motif pembunuhan
- Hubungan korban dengan para terduga pelaku
- Barang berharga atau aset yang mungkin hilang
Penyidik juga menelusuri rekaman CCTV di sekitar lokasi serta melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi tambahan.
Kasus ini menjadi salah satu atensi Polda Jambi karena dinilai memiliki unsur kekerasan ekstrem serta menimbulkan keresahan masyarakat.(*)
Add new comment