Petani Lansia di Tanjab Timur Ditemukan Tewas Mengapung di Sungai

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

Tanjab Timur – Warga Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) digemparkan oleh peristiwa penemuan mayat pria selama dua hari berturut-turut. Setelah sehari sebelumnya warga di Kecamatan Muarasabak Barat dikejutkan dengan penemuan jasad seorang pria berinisial S (60) di rumahnya, kini giliran warga Kecamatan Geragai yang dihebohkan dengan penemuan mayat seorang petani, Minggu (28/9/2025).

Korban diketahui bernama Mulyono (82), warga Kelurahan Pandan Jaya, Kecamatan Geragai. Ia ditemukan sudah tidak bernyawa dalam kondisi mengapung di Sungai Pandan Lagan, tepatnya di bawah Jembatan Blok B PT Abdilah, Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai.

Kapolsek Geragai, Iptu Saryono, menjelaskan kronologi awal sebelum korban ditemukan meninggal dunia. Pada Sabtu (27/9/2025) siang sekitar pukul 12.30 WIB, seorang saksi bernama Fitriah masih sempat memberikan makan kepada korban di rumahnya.

Namun, pada sore harinya sekitar pukul 18.00 WIB, korban sudah tidak berada di rumah. “Sejak saat itu keberadaan korban tidak diketahui. Saksi lalu memberitahukan kepada tetangga dan pihak keluarga, namun tidak ada yang melihat korban,” terang Iptu Saryono.

Keluarga bersama warga sempat melakukan pencarian hingga ke wilayah sekitar PT Abdilah, tetapi hasilnya nihil.

Keesokan harinya, Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIB, seorang petugas keamanan PT Abdilah bernama Sigit yang sedang berpatroli menemukan sosok mayat terapung di Sungai Lagan. Setelah memastikan, korban ternyata adalah Mulyono.

Penemuan itu langsung dilaporkan kepada keluarga korban. Bersama dua anggota keluarga, Sarwono dan Hendra (cucu korban), jenazah kemudian dievakuasi menggunakan mobil L300 dan dibawa ke rumah duka.

Setiba di rumah korban, Ketua RT setempat menghubungi Polsek Geragai dan berkoordinasi dengan Puskesmas Simpang Pandan untuk pemeriksaan fisik luar.

“Hasil pemeriksaan tim medis menunjukkan tubuh korban dalam kondisi kaku, mata tertutup dengan bola mata membengkak merah, ada cairan keluar dari telinga, serta beberapa kondisi lainnya. Namun, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” jelas Kapolsek Geragai.

Karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam, penyebab pasti kematian korban tidak dapat dipastikan.

Dari keterangan keluarga, korban memiliki riwayat penyakit kulit dan karena faktor usia juga mengalami gangguan pendengaran. Pihak keluarga kemudian membuat surat pernyataan penolakan autopsi, serta menyatakan kematian korban diyakini bukan karena tindak pidana.

Setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah korban langsung dimakamkan dengan diantar keluarga dan warga sekitar.

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network