Bengkulu – Warga Jalan Manggis 1, Kelurahan Panorama, Kecamatan Singaran Pati, Kota Bengkulu digegerkan peristiwa tragis: seorang remaja putri berinisial NR (18) tega menghabisi nyawa ibu kandungnya sendiri YT (49) saat sedang salat zuhur. Korban tewas seketika setelah dipukul menggunakan ulekan cobek, lalu ditusuk berulang kali dengan pisau dapur.
Kejadian mengerikan itu terjadi di rumah mereka sekitar pukul 13.00 WIB. Korban tengah menunaikan salat saat diserang anak kandungnya sendiri.
Berdasarkan keterangan warga dan polisi, NR menyerang ibunya dengan batu ulekan (cobek) saat korban sedang rukuk salat. Setelah korban tersungkur, pelaku mengambil pisau yang dibelinya di pasar, dan menusuk ibunya berkali-kalihingga tewas bersimbah darah.
“Ibunya ditemukan dengan luka tusuk di beberapa bagian tubuh,” ujar Iptu Putra Agung, Kanit Reskrim Polsek Gading Cempaka.
Usai membunuh, NR keluar rumah sambil membawa kedua adiknya, lalu menitipkan mereka ke rumah tetangga. Di hadapan dua warga, ia mengaku telah membunuh sang ibu karena kesurupan.
“Dia bilang dirinya kesurupan saat membunuh ibunya,” kata Ice, tetangga korban.
Dalam video yang viral di TikTok dan Facebook, NR tampak bersujud di hadapan Pak RT dan menangis histeris. Ia juga bersimpuh di kaki sang ayah, yang tak kuasa menahan tangis di samping jasad istrinya.
“Ayah, mamak ayah...,” teriak adik NR dalam rekaman yang menyayat hati.
Fakta lain terungkap: NR ternyata baru tiga hari pulang dari perawatan di Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ).
“Seminggu yang lalu baru dari RS Jiwa. Anak itu memang suka mengamuk, sering kambuh,” ungkap Yuli, tetangga lain yang mengenal kondisi pelaku.
Pihak keluarga disebut sudah berusaha menjaga kondisi NR, namun perilaku tidak stabil NR membuat warga sekitar kerap khawatir.
Tak lama setelah kejadian, warga langsung melaporkan ke Polsek Gading Cempaka. Tim gabungan Resmob Macan Gading Polresta Bengkulu dan Opsnal Polsek Gading Cempaka langsung datang ke TKP dan mengamankan pelaku.
Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Kota Bengkulu untuk visum, sementara NR kini diamankan dan menjalani pemeriksaan intensif oleh penyidik.
“Kami masih selidiki motif dan kondisi kejiwaan pelaku. Informasi dari warga, pelaku pernah dirawat di RS Jiwa,” jelas Iptu Putra Agung.
Kisah ini tragis di semua sisi. Seorang ibu meregang nyawa saat salat, diserang oleh anak kandungnya sendiri yang tengah berjuang dengan gangguan jiwa. Sujud penyesalan NR di kaki ayahnya menggambarkan sebuah tragedi keluarga yang dalam, yang mungkin bisa dicegah jika penanganan kesehatan mental lebih terstruktur.(*)
Add new comment