Tebo, Sabtu (2/8/2025) – Seorang pria berinisial A, warga Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, tewas ditembak polisi setelah melakukan perlawanan brutal saat hendak ditangkap dalam penggerebekan kasus narkoba. Peristiwa berdarah ini terjadi di sebuah pondok di Dusun Tebing Seri, Desa Pulau Panjang, Kecamatan Tebo Ulu.
“Pelaku A menyerang petugas dengan senjata tajam. Dua anggota Polsek Tebo Ulu mengalami luka di kepala dan bibir,” ungkap Kasi Humas Polres Tebo, Ipda Ardimal Hagia, Senin (4/8).
Penggerebekan dilakukan setelah polisi menerima informasi dari masyarakat soal adanya aktivitas mencurigakan di pondok tersebut. Petugas dari Polsek Tebo Ulu kemudian turun ke lokasi dan menemukan tiga orang pelaku yang diduga sedang bertransaksi narkoba.
Saat digerebek, dua pelaku melarikan diri ke arah kebun, namun pelaku A justru memilih melawan. Ia mengayunkan senjata tajam ke arah petugas.
“Sempat diberi tembakan peringatan. Tapi pelaku tetap menyerang secara agresif. Akhirnya dilakukan tindakan tegas dan terukur,” jelas Ardimal.
Setelah dilumpuhkan dengan tembakan, pelaku A langsung dibawa ke Puskesmas terdekat. Namun nyawanya tak tertolong.
“Pelaku meninggal dunia saat sampai di Puskesmas,” ujar Kasi Humas.
Dari lokasi kejadian, petugas berhasil mengamankan barang bukti sabu-sabu seberat sekitar 1 ons dari tangan pelaku A. Selain itu, polisi juga menyita senjata tajam yang digunakan untuk menyerang.
“Kami juga masih memburu dua pelaku lain yang kabur saat penggerebekan,” tambah Ardimal.
Pihak Polres Tebo mengapresiasi peran masyarakat yang aktif memberikan informasi soal peredaran narkoba. Namun mereka juga mengingatkan bahwa pelaku jaringan narkotika kerap berperilaku nekat dan membahayakan keselamatan aparat.
“Kami tetap tegas dan profesional, namun tidak mentoleransi kekerasan terhadap petugas. Tindakan terukur tetap akan diambil bila jiwa aparat terancam,” pungkasnya.
Peristiwa ini mengingatkan kembali bahwa perang melawan narkoba bukan tanpa risiko. Aparat bisa jadi sasaran kekerasan. Tapi komitmen untuk membasmi narkoba tak akan surut—walau harus dibayar dengan darah.(*)
Add new comment