Tragedi di Tebo: Kejar Layangan Putus, Dua Bocah SD Tewas Tenggelam di Kolam

Oleh: jambi1
Pada : WIB
Rubrik
Kriminal
IST

TEBO — Tawa kecil Sahil dan Satria di siang bolong itu adalah tawa terakhir. Dua bocah warga Desa Mekar Sari, Kecamatan Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo, Jambi, ditemukan tewas tenggelam usai mengejar layangan putus dan mandi di kolam warga, Selasa (22/7/2025).

Mereka bukan anak-anak nakal. Sahil (6,5) dan Satria (8) dikenal aktif dan ceria. Keduanya masih duduk di bangku SD, bertetangga dan kerap bermain bersama. Siang itu, mereka berempat—bersama dua teman lainnya—berlari-lari mengejar layangan yang putus di sekitar kolam bekas galian di dekat kebun warga.

Layangan mereka dapat. Tapi nyawa mereka melayang.

Menurut keterangan warga, keempat anak tersebut awalnya hanya mengejar layangan di sekitar kolam. Setelahnya, mereka sepakat untuk berenang. Tanpa penjagaan orang tua, dua di antara mereka masuk ke dalam air lebih dulu.

Namun, beberapa menit berselang, tubuh mungil Sahil dan Satria tak kunjung muncul ke permukaan.

“Awalnya teman-temannya masih di pinggir. Tapi dua anak itu udah masuk duluan. Terus diam. Nggak muncul lagi. Langsung anak-anak lainnya teriak minta tolong,” ujar seorang warga yang ikut mencari.

Pencarian dilakukan dengan peralatan seadanya. Warga dan orang tua korban histeris di pinggir kolam yang berkedalaman sekitar 2–3 meter itu. Sekitar pukul 14.30 WIB, jasad keduanya ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.

Tangis keluarga pecah di lokasi kejadian. “Anak saya pamit cuma main bentar… pulangnya dalam kafan,” kata seorang kerabat korban dengan suara parau.

Dua bocah malang ini langsung dimakamkan sore harinya di TPU Desa Mekar Sari. Pihak sekolah tempat mereka menimba ilmu mengaku sangat terpukul dan akan mengadakan doa bersama.

“Dua-duanya anak baik. Aktif di kelas, sering bantu teman. Kami benar-benar kehilangan,” kata salah satu guru korban saat ditemui di rumah duka.

Kolam bekas galian ini bukan kali pertama memakan korban. Beberapa warga mengaku sudah pernah mengingatkan soal keberadaan kolam yang dalam itu, tapi belum ada pagar pembatas, apalagi rambu larangan bermain.

“Seharusnya ada penanganan. Kolam seperti ini bahaya kalau dibiarkan terbuka,” keluh warga.(*)

Add new comment

Restricted HTML

  • Allowed HTML tags: <a href hreflang> <em> <strong> <cite> <blockquote cite> <code> <ul type> <ol start type> <li> <dl> <dt> <dd> <h2 id> <h3 id> <h4 id> <h5 id> <h6 id>
  • Lines and paragraphs break automatically.
  • Web page addresses and email addresses turn into links automatically.

BeritaSatu Network